Kelurahan Ramai-Ramai Bentuk Balakarcana Antisipasi Bencana

id kotim, sampit, Antisipasi Bencana, kebakaran hutan, Barisan Relawan Pemadam Kebakaran dan Bencana atau Balakarcana

Kelurahan Ramai-Ramai Bentuk Balakarcana Antisipasi Bencana

Ilustrasi - Kebakaran hutan (ANTARA/Untung Setiawan)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah kelurahan dan desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ramai-ramai membentuk Barisan Relawan Pemadam Kebakaran dan Bencana atau Balakarcana untuk mengantisipasi bencana kebakaran di daerah itu.

"Khusus bencana kebakaran lahan sering terjadi di wilayah kami saat musim kemarau. Makanya sebelum kemarau tiba, kami membentuk Balakarcana untuk pencegahan dan antisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana saat kemarau," kata Lurah Mentawa Baru Hulu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Saeful Hadi di Sampit, Sabtu.

Kebakaran lahan memang menjadi salah satu momok yang muncul hampir tiap musim kemarau. Sedangkan saat musim hujan seperti sekarang, sejumlah lokasi di kelurahan yang berada di tengah Kota Sampit ini sering tergenang ketika hujan deras dalam waktu lama.

Dibentuknya Balakarcana diharapkan bisa menjadi salah satu solusi mencegah terjadi berbagai bencana, seperti kebakaran lahan. Jika terjadi bencana, Balakarcana diharapkan bisa banyak berperan membantu masyarakat yang sedang terkena musibah.

Pihaknya sengaja meminta arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam membentuk organisasi baru ini supaya sesuai aturan. Balakarcana dibutuhkan karena kelurahan ini termasuk wilayah yang cukup rawan bencana kebakaran lahan dan banjir.

"Kami juga berharap kepedulian masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi bencana. Kalau mengandalkan kami di kelurahan, kami tidak bisa berbuat banyak karena jumlah pegawainya sangat terbatas," kata Saeful.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Agus Mulyadi mengatakan, seluruh desa/kelurahan harus dibentuk Balakarcana atau sejenisnya. Pemerintah kelurahan dan desa wajib mengalokasikan anggaran untuk pembentukan kelompok relawan ini.

"Kami sudah pernah membuat surat ke seluruh kecamatan untuk segera membentuk Balakarcana. Satu kelompok 10 sampai 15 orang. Kalau di RT juga mau membentuk, tidak masalah. Malah lebih bagus," kata Agus.

Pihaknya berharap seluruh desa dan kelurahan sudah membentuk Balakarcana sehingga bisa mulai disiagakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah siap memberi pelatihan kepada seluruh anggota Balakarcana sebagai bekal bertugas di lapangan saat terjadi bencana.