Tega! Pemilik Klinik Bersalin Aniaya 2 Pembantu, KNPI Barut Lakukan Aksi Demo

id Barito Utara, Dua pembantu dianiaya, Pemilik Klinik Bersalin Aniaya 2 Pembantu, klinik bersalin, KNPI Barut, pemilik Klinik Bersalin Christina

Tega! Pemilik Klinik Bersalin Aniaya 2 Pembantu, KNPI Barut Lakukan Aksi Demo

KNPI Barito Utara melakukan aksi demo terkait tuntutan kasus penganiayaan pembantu oleh pemilik Klinik Bersalin "Christina" di Bundaran Air Mancur Muara Teweh, Sabtu (6/8/2016). (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Puluhan anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah melakukan aksi demo damai terkait kasus kekerasan terhadap pembantu yang diduga dilakukan pemilik Klinik Bersalin "Christina" di kawasan Bundaran Air Mancur Muara Teweh, Sabtu.

Dalam aksi unjuk rasa yang dipimpin Ketua KNPI Barito Utara (Barut) Wardatun Jamilah itu meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus yang menghebohkan warga Muara Teweh itu.

"Kami menuntut keadilan bagi korban kekerasan dan penindak pelaku guna mendapat proses hukum sesuai aturan yang berlaku," kata Wardatun.

Pada aksi demo yang dikawal puluhan polisi dari Polres Barito Utara itu KNPI Barito Utara menyampaikan tiga tuntutan yakni meminta penegak hukum khususnya Polres Barut agar melakukan tindakan hukum terhadap pelaku kekerasan yang dialami pembantu klinik sampai adanya kejelasan hukum.

Pengunjuk rasa juga meminta penegak hukum segera mengembalikan korban dua orang kekerasan salah satunya anak-anak di bawah umur ke Muara Teweh supaya mendapat perlindungan hukum.

"Kami juga meminta pelakunya segera menyelesaikan hak-hak pembantu yang belum terselesaikan," kata Wardataun dalam orasinya.

Setelah menyampaikan orasinya Wardatun menyerahkan surat tiga tuntutan itu kepada Kabag Ops Polres Barito Utara, Kompol RAS Yudhapatie di lokasi aksi demo.

Kabag Ops Polres Barito Utara, Kompol RAS Yudhapatie mengatakan,n mengambil langkah-langkah mengenai khasus ini ada press release langsung disampaikan oleh pihak kepolisian di Palangka Raya kalau tidak hari ini atau besok.

"Sebetulnya pengusutan kasus ini sudah dilakukan beberapa hari lalu, namun karena melibatkan anak dibawah umur maka kami perlu hati-hati dan tidak memblow up kejadian tersebut, bukan kami tidak mau mengekpos, jadi kita melihat secara global," ujarnya.

Sebelumnya dua orang pembantu berinisial SS (13) dan R (23) asal Medan, Sumatera Utara diduga dianiaya pemilik Klinik Bersalin "Christina" bernama CS yang ditemukan warga pada pada Minggu (31/7) pagi sekira pukul 06.00 WIB.

Sementara di tempat terpisah Bupati Barito Utara Nadalsyah menyatakan pemerintah daerah tidak tinggal diam terhadap kasus kekerasan pembantu rumah tangga di Klinik Bersalin "Christina" di Jalan Pendreh Muara Teweh. Bupati telah menginstruksikan jajarannya untuk menangani persoalan ibu dan anak itu.

"Pemkab Barito Utara pasti melindungi korban yang merupakan anak-anak dan perempuan," tegas Nadalsyah.

Bupati mengaku kaget dengan peristiwa penganiayaan yang terjadi di Muara Teweh tersebut. Begitu mendapat informasi, Nadalsyah langsung meminta Sekretaris Daerah (Sekda) mengarahkan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Batara serta Satpol PP.

Namun saat instansi pemerintah itu mendatangi Klinik Bersalin Christina, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Dia prihatin dengan terhadap penanganan kasus, lantaran korban SS (13) dan R (23) dibawa majikannya ke luar Muara Teweh.

"Sangat disayangkan kalau korban pernah diserahkan ke Polsek Teweh Tengah, tapi dibiarkan dibawa majikan," ungkapnya. Mestinya, kata Bupati Nadalsyah, korban dibawa ke RSUD Muara Teweh untuk divisum dan mendapat pengobatan.

Bupati mengharapkan korban yang disiksa tidak bersama majikan. Pihaknya bersedia membantu penanganan korban, bahkan mengantar ke tempat asal jika diperlukan. Untuk itu, dia ingin korban dikembalikan ke Muara Teweh.

"Siapa yang melihat korban diharapkan melapor ke pihak berwajib," katanya.

Dia mengimbau masyarakat tetap tenang guna menjaga situasi dan kondisi yang kondusif di Barito Utara. Serahkan kepada pihak berwajib untuk menangani kasusnya, ujar Bupati Nadalsyah.