Jelang Pilkada, Polisi Gelar Simulasi Sispamkota

id Barito Selatan, Barsel, Jelang Pilkada, Polisi Gelar Simulasi Sispamkota, Pilkada Barsel, Polres Barsel, Buntok

Jelang Pilkada, Polisi Gelar Simulasi Sispamkota

Polisi sedang melakukan simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) BarselFebruari 2017 mendatang, di Buntok, Kamis (25/8). Ist

Buntok (Antara Kalteng) - Polres kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah menggelar sistem pengamanan kota menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang.

Karo Ops Polda Kalteng Kombes Pol Bambang di Buntok, Kamis mengatakan simulasi ini untuk melatih anggota dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadi saat pilkada.

"Jika hal-hal tidak diinginkan terjadi, kita sudah siap mengatasi dan mengamankannya," katanya.

Simulasi ini diharapkan tidak terjadi dalam Pilkada Barsel nanti. Dia berharap Pilkada 2017 berjalan kondusif, aman dan lancar.

Jumlah personel yang ikut dalam mengamankan Pilkada Barito Selatan Februari 2017 mendatang sebanyak kurang lebih 300 anggota polisi.

"Tiga rautus orang itu terdiri dari anggota Polres Barsel yang dibantu peleton Dalmas Dishabara Polda Kalteng Peleton Raimas Ditshabara Polda kalteng dan Kompi PHH Satbrimob Polda Kalteng," ucapnya.

Selain itu juga dibantu anggota Dalmas dari tiga Polres lainnya di wilayah Daerah Aliran Sungai Barito yakni Dalmas Polres Barito Timur, Dalmas Polres Barito Utara, Polres Dalmas Murung Raya.

Saat simulasi dimulai dengan skenario protes puluhan orang pendukung fanatik salah satu pasangan calon mendatangi KPU melakukan protes terhadap keputusan KPU, lantaran tidak lulus persyaratan administrasi menjadi calon.

Kemudian simulasi terjadi kerusuhan saat salah satu paslon menuju tempat kampanye dihadang ratusan massa, namun berkat kesigapan pihak Polres sehingga salah satu paslon itu bisa melaksanakan kampanye dengan aman dan kondusif.

Simulasi kedua, kerusuhan anarkis karena massa dari salah satu pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Barsel merasa proses penghitungan suara terjadi kecurangan dan menyebabkan petugas yang bertugas menjadi kewalahan.

Dalam kerusuhan itu, beberapa petugas luka parah dan terkapar di tanah akibat amukan massa dan setelah mendapatkan laporan, kapolres menurunkan pasukan pengamanan membantu meredamkan amukan massa.

Pada akhirnya massa berhasil diredam oleh petugas dan proses penghitungan suara pun kembali berlangsung aman, tertib dan lancar.

Sedangkan simulasi lainnya, terjadi penembakan dilakukan setelah tiga orang tak dikenal menggunakan senjata api yang menghadang mobil pik up membawa logistik serta merampas kotak suara.

Setelah kotak suara dikuasai para perampas dan dalam waktu singkat, polisi mengepung tempat persembunyiannya dan berhasil melumpuhkan pelaku dengan tembakan.