Sekda : Jangan Ada Lagi ASN Kotim Dipenjara Akibat Korupsi

Sampit (Antara Kalteng) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, Putu Sudarsana berharap jangan ada lagi aparatur sipil negara yang dipenjara karena terjerat kasus hukum, khususnya korupsi.

"Sudah cukup banyak ASN kita yang "nyemplung" (masuk penjara) ke sana. Makanya saya minta kita lebih hati-hati dalam menggunakan anggaran. Salah sedikit, bisa kena," kata Putu di Sampit, Kamis.

Berkaitan dengan anggaran adalah hal yang tidak bisa dihindari ASN dalam menjalankan tugas melaksanakan pembangunan dan melayani masyarakat. Kehati-hatian sangat diperlukan agar tidak terjadi pelanggaran aturan.

ASN diingatkan tidak membuat perencanaan dan melaksanakan program secara asal-asalan sehingga mangkrak atau pertanggungjawabannya janggal. Hal itulah yang memunculkan peluang pelanggaran aturan yang berisiko hukum.

Bukan mustahil niat baik membantu masyarakat justru berbuah masalah hukum lantaran penggunaan anggaran tidak sesuai prosedur. Namun hal itu jangan pula membuat ketakutan berlebihan karena juga bisa membuat program pembangunan tidak berjalan.

"Jangan juga ketakutan. Kita ada MoU (nota kesepahaman) dengan Kejaksaan, jadi mereka wajib mengawal pelaksanaan pembangunan. Mereka akan membantu kita mulai tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Aturan harus kita ikuti," kata Putu.

Kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur itu diharapkan mampu mencegah sejak dini potensi pelanggaran hukum. Dia yakin ASN ingin semua program berjalan dengan baik tanpa ada pelanggaran aturan.

Beberapa tahun terakhir, cukup banyak pejabat Kotawaringin Timur yang menduduki posisi sebagai kepala dinas, kepala badan, direktur rumah sakit, camat dan lainnya, masuk penjara karena terjerat kasus korupsi. Putu berharap kejadian itu menjadi pelajaran berharga dan tidak sampai terjadi lagi.