Polres Dan Forkopimda Barsel Mediasi Kasus Pemukulan Wartawan

id barito selatan, pemukulan terhadap wartawan, PWI barsel, PWI kalteng, Polres barsel

Polres Dan Forkopimda Barsel Mediasi Kasus Pemukulan Wartawan

Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga (kanan), Wakapolres Kompol Anthoni Rybok (kiri) dan Ktua PWI Barsel, M. Hamdan (kedua kiri) menyaksikan penyerahan surat perjanjian damai dari Ideham (kedua kanan) kepada JM Sinaga (tiga dari kiri) di aula Polres Bar

Buntok (Antara Kalteng) - Polres Barito Selatan, Kalimantan Tengah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah melakukan mediasi perdamaian terkait kasus pemukulan yang dilakukan anggota DPRD Ideham terhadap wartawan JM Sinaga yang terjadi pada Kamis (29/9/2019).

Mediasi yang berlangsung di aula Polres Barsel itu dipimpin Kapolres AKBP Yussak Angga dihadiri pengurus Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Barito Selatan dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Buntok, Jumat.

Pada kesempatan itu Kapolres mengatakan, mediasi perdamaian tersebut dilakukan dalam upaya menyelesaikan permasalahan sehingga dapat ditemukan solusi terbaik.

"Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban untuk kondusifitas daerah. Apalagi Barito Selatan akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang," ucap dia.

Kapolres mengatakan, pihaknya tidak menginginkan, akibat kejadian tersebut pada akhirnya bisa menciptakan suasana menjadi tidak kondusif di Barsel.

Sementara anggota DPRD Barsel dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang diduga melakukan pemukulan terhadap wartawan itu menyatakan meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Kita meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada JM Sinaga, PWI Barsel, PWI Kalteng maupun PWI Pusat serta seluruh wartawan se Indonesia terkait permasalahan ini, karena niat kita tidak melakukan penyerangan ke kantor PWI Barsel," kata Ideham.

Ia mengatakan, kejadian tersebut lantaran kekhilafannya dan hal ini akan menjadi pembelajaran baik untuk dirinya sendiri maupun yang lainnya dan dia berjanji permasalahan yang sempat menjadi perhatian publik ini tidak terulang lagi.

"Sebab permasalahan ini terjadi lantaran kesalahpahaman secara pribadi antara saya dengan Julius M Sinaga dan kebetulan terjadinya di depan kantor PWI Barsel," jelasnya.

Sedangkan Julius M Sinaga yang didampingi ketua PWI Barsel M Hamdan, SH menyatakan menyambut baik adanya mediasi yang difasilitasi pihak Polres dan beserta Forkopimda setempat.

"Saya menerima permohonan maaf secara terbuka yang disampaikan saudara Ideham saat mediasi tersebut dengan berbagai pertimbangan, terutama untuk menjaga kondusifitas daerah yang sebentar lagi menggelar Pilkada," ungkap Julius.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh wartawan yang tergabung dalam pengurus PWI di wilayah Kalteng maupun di seluruh Indonesia yang telah melakukan aksi solidaritas.

Usai acara mediasi yang berlangsung di aula Polres Barsel tersebut, kedua belah pihak melakukan penandatanganan kesepakatan perjanjian damai yang disaksikan pengurus PWI Barsel dan forkopimda setempat.