384 Pendeta Se-Kalimantan Bahas Revisi Peraturan GKE

id Kotawaringin Timur, GKE, Ratusan Pendeta Sekalimantan Bahas Revisi Peraturan GKE, Taufik Mukri, rapat kerja I dan sidang II Majelis Sinode, Awai F Mat

384 Pendeta Se-Kalimantan Bahas Revisi Peraturan GKE

Ilustrasi (Foto Antara Kalteng/Ronny NT)

Sampit (Antara Kalteng) - Sedikitnya 384 pendeta seKalimantantan membahas revisi peraturan Gereja Kalimantan Evangelis dalam rapat kerja I dan sidang II Majelis Sinode yang digelar di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Ketua pantia pelaksana Raker I dan Sidang II Majelis Sinode Awai F Mattali di Sampit, Selasa mengatakan kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kotawaringin Timur Muhammad Taufiq Mukri pada Senin (17/10) malam di Banana Balroom Werra Resort Sampit. Dan akan berakhir pada 21 Oktober 2016 nanti.

"Kegiatan Raker I dan Sidang II Majelis Sinode itu memiliki makna penting, sebab melalui agenda itu juga akan dilakukan evaluasi program Gerejawi yang sudah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan," tambahnya.

Awai mengungkapkan, melalui kegiatan itu juga seluruh aspirasi dan masukan dari pendeta akan ditampung yang selanjutnya menjadi sebagai pertimbangan dalam membentuk sebuah peraturan.

"Tidak hanya sebatas itu saja, Raker dan sidang II Majelis Sinode juga akan membahasan anggaran pendapatan dan belanja gereja. Dan acara ini merupakan agenda terbesar sepanjang kepengurusan Majelis Sinode masa kerja 2015-2020," katanya.

Awai mengatakan, Raker dan sidang Majelis Sinode juga akan membahas seluruh persoalan yang dihadapi oleh organisasi gereja.

"Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan moral maupun materil dari warga Jemaat Gereja dan pemerintah daerah setempat," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Sinode Umum GKE Wardinan S Lidim berharap kegiatan itu bisa berjalan dengan lancer hingga selesai.

"Segala sesuatu yang dilasakanakn merupakan untuk kemajuan organisasi Gereja dan juga untuk perkembangan jemaat dibawah naungan GKE," tegasnya.

Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Muhammad Taufik Mukri mengatakan pemerintah daerah sangat didukung acara tersebut dan hak itu sebagai bukti jika pemerintah daerah peduli terhadap seluruh agama yang ada di wilayah itu.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur selalu berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan semua agama, dan itu diarahkan kepada peningkatan keimanan dan ketaqwaan.

"Upaya itu bisa dilakukan melalui peningkatan kualitas pelaynan dan pemahaman keagamaan serta memberikan kemudahan bagi umat bergama dalam menjalankan ibadahnya," katanya.

Taufiq juga mengibau antar pemeluk agama di daerah itu bisa asling bertoleranasi dan memelihatra keharmonisasian.

"Dengan cara itu akan tercipta kedamaian lahir dan bathin, sehingga bentuk permusuhan dan konflik bisa dicegah," demikian Taufiq.