PLN Datangkan Satu Menara Darurat Tambahan Dari Kalimantan Timur

id Barito Utara, Muara Teweh, Tower roboh, PLN, PLTMG Bangkanai

PLN Datangkan Satu Menara Darurat Tambahan Dari Kalimantan Timur

Petugas PLN melakukan pemasangan tower darurat di wilayah Desa Muara Inu Kecamatan Lahei. (Ist)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - PT PLN mendatangkan satu menara darurat tambahan dari wilayah Kalimantan Timur untuk dipasang di Desa Muara Inu Kecamatan Lahei Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah guna menambah tower darurat pertama yang kini sedang dalam pekerjaan pemasangan.

"Tower darurat kedua ini dijadwalkan tiba di Muara Teweh pada Sabtu (22/10) malam dan untuk pemasangannya akan lebih cepat daripada menara darurat yang pertama. Hal ini dikarenakan jenis tower darurat kedua lebih ringan sehingga proses pemasangannya lebih cepat," kata Humas PLN Wilayah Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah, Bayu Aswenda yang berada di Banjarbaru, Kalsel saat dihubungi dari Muara Teweh, Sabtu.

Menurut Bayu, PLN hari Sabtu ini berhasil mendirikan 3 kolom material tower darurat setinggi 15 meter. Sedangkan jumlah kolom yang diperlukan untuk mendirikan satu menara darurat adalah sebanyak 9 kolom atau setinggi 27 meter.

PLN sendiri terus berupaya agar pembangunan menara darurat pertama ditargetkan dapat selesai pada Minggu (23/10) malam walaupun seringkali kondisi cuaca hujan disertai angin sedikit menyulitkan petugas dalam bekerja.

"Jadi kami akan membangun dua tower darurat untuk menggantikan sementara menara transmisi nomor 86 dan 87," katanya.

Bayu mengatakan setelah dilakukan pengecekan, kondisi menara transmisi Nomor 86 mengalami kerusakan di sisi pondasi, pihaknya tidak mau mengambil risiko sehingga diputuskan akan dibangun 2 tower darurat untuk menggantikan sementara menara transmisi nomor 86 dan 87.

Rencananya setelah dua menara darurat itu selesai berdiri semua, kemudian dilakukan pekerjaan secara paralel yakni penguatan skor di kedua tiang tersebut dan juga dilakukan penyambungan kabel konduktor.

"Kami berharap pekan depan tower darurat semua sudah terpasang, kemudian saat ini secara paralel petugas juga melakukan perbaikan kabel konduktor yang terburai, semoga akhir Oktober atau awal Nopember bisa dialiri tegangan dari pembangkit litrik tenaga mesin gas (PLTMG)," ujar Bayu.

Disamping itu untuk meminimalisir pemadaman yang terjadi di Muara Teweh, PLN akan menambah kapasitas mesin Penbangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) di Muara Teweh sebesar 2 x 800 kilo watt.

"Kami berharap kondisi cuaca baik dalam beberapa hari ke depan, sehingga proses pembangunan kedua tower darurat tersebut dapat selesai sebelum akhir minggu depan," katanya dia.

Menara transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilo volt tersebut roboh akibat hantaman pohon besar yang tumbang menimpa kabel konduktor antara tower transmisi Nomor 86 dan 87 pada Jumat (14/10) sore sekitar pukul 16.30 Wib di kilometer 20 antara Desa Luwe Hulu Kecamatan Lahei Barat - Bangkanai Desa Karendan Kecamatan Lahei.

Akibat robohnya tower tersebut pasokan listrik dari PLTMG Bangkanai yang mengalirkan listrik untuk Kota Muara Teweh dan Buntok Kabupaten Barito Selatan terhenti total.

PLN melalukan upaya untuk mengatasi gangguan pasokan listrik tersebut dengan mengoperasikan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) Muara Teweh kapasitas sekitar 6 megawatt (MW) dan PLTD Buntok sekitar 9 MW.

"Bahkan akibat defisit daya di PLTD Muara Teweh sebesar 4,5 MW sehingga terpaksa dilakukan pemadaman bergilir dengan waktu delapan jam nyala dan 8 jam padam yang dijadwalkan hingga 25 OKtober 2016," jelas Bayu.

PLTMG Bangkanai sebelumnya sudah mulai beroperasi dengan ditandai syukuran yang dilakukan Bupati Barito Utara Nadalsyah yang dihadiri Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Joko Raharjo yang dilakukan pada Rabu (12/10) di Gardu Induk Muara Teweh di ruas Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu Kilometer 14 wilayah Desa Mukut Kecamatan Lahei.

PLTMG Bangkanai dengan daya 155 megawatt (MW) itu akan interkoneksi listrik di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan saat ini sudah menerangi kota Muara Teweh dan Buntok Kabupaten Barito Selatan dan rencananya akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada November 2016. 

Baca Juga: