Seorang Pekerja Sawit Tewas Terseret Arus

id Pulang Pisau, Polres Pulpis, Seorang Pekerja Sawit Tewas Terseret Arus, Kapolres Pulang Pisau, AKBP Budi Satria Nasution

Seorang Pekerja Sawit Tewas Terseret Arus

Sahal bin Mulyo (67) identitas Jalan Sulawesi RT 04 RW 01 Desa Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau tewas akibat tenggelam dan terseret arus di sungai primer Km 13 (Foto Polsek Maliku)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Sahal bin Mulyo (67) identitas Jalan Sulawesi RT 04/RW 01 Desa Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ditemukan tewas setelah tenggelam dan terseret arus di sungai primer Km 13.

Kapolres Pulang Pisau, AKBP Budi Satria Nasution SIK melalui Kapolsek Maliku, Iptu Rahmad Endro di Pulang Pisau, Kamis, mengatakan bahwa sebelum ditemukan meninggal di saluran primer tersebut, Sahal bersama rekannya bekerja membuat jalur untuk panen buah sawit.

"Pada saat bekerja Rabu (14/12) sekitar Pukul 09.00 Wib cangkul yang digunakan patah sehingga korban bermaksud pulang ke rumah," kata Endro.

Dari keterangan Slamet Suyono (51) rekan kerja korban, terang Endro, Sahal sudah diingatkan dan dilarang rekannya itu untuk tidak pulang karena jalur menuju arah pulang melewati sungai primer dengan lebar 5 meter dengan kedalaman 3 meter.

Selain sungai itu memiliki arus yang deras, korban diketahui tidak bisa berenang. Meski telah diingatkan rekannya, korban tetap memaksakan untuk pulang.

Dikatakan Endro, korban diketahui tenggelam sekitar pukul 16.30Wib. Ternyata, cangkul, tas dan sepeda motor milik korban masih berada di tempat semula. 

Slamet Suyono bersama rekan lainnya menemukan barang-barang korban saat hendak pulang usai bekerja dengan berenang untuk melewati sungai tersebut. 

Pencarian langsung dilakukan di sepanjang sungai primer tersebut. Budiono (34) rekan kerja lainnya, akhirnya menemukan korban sekitar 50 meter dari tempat penyeberangan dalam keadaan telah meninggal dunia, akibat tenggelam dan terseret arus.

"Korban telah dilakukan visum oleh petugas medis. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," demikian Endro.