Korban Sitroneli Meninggal Akibat Penyakit TBC, Ini Hasil Autopsi RSUD Doris Sylvanus

id palangka raya, UM palangka raya, sitroneli, mahasiswi UM palangkaraya, cafe rollaas

Korban Sitroneli Meninggal Akibat Penyakit TBC, Ini Hasil Autopsi RSUD Doris Sylvanus

Almarhumah mahasiswi Universitas Juanda Bogor, Jawa Barat, Sitroneli (21) (Instagram - Anisya Zuliani)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pihak rumah sakit umum daerah  (RSUD) Dr Doris Sylvanus melalui dokter bagian forensik memberikan keterangan berdasarkan hasil autopsi pada jenazah korban Sitronelli (21) mahasiswa asal Universitas Juanda Bogor.

"Berdasarkan hasil autopsi yang kami lakukan terhadap jenazah korban, maka kini secara jelas diketahui penyebab meninggalnya korban usai makan dan minum di cafe Rollaas Coffee," kata Dr Ricka Brillianty SpKF selaku dokter Forensik di rumah sakit tersebut, Selasa dini hari.

Korban Sironeli (21) mahasiswa Universitas Juanda Bogor yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung meninggal dunia disebabkan oleh penyakit lama yang berupa penyakit paru-paru yang sudah kronis (Tuberculosis/TBC).

Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan atau kelainan yang lainnya pada diri korban, sebagaimana awalnya di perkirakan dan diduga adanya tanda-tanda keracunan pada tubuh korban.

"Jadi tidak ada hubungan antara penyakit yang diderita dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi korban, hal tersebut hanya merupakan pencetus karena sudah tiba waktu korban meninggal dunia akibat penyakit yang diderita korban tersebut," ujarnya.

Penyakit tersebut tidak disadari oleh korban dan keluarga, dan tidak sempat untuk diperiksakan dan diobati oleh korban kepada tenaga medis atau dokter ahli di bidang tersebut.

Hal tersebut kemungkinan hanya disadari korban dan keluarganya hanya batuk-batuk biasa dan tidak ditangani secara serius. Padahal penyakit TBC  merupakan penyakit yang sangat mematikan bagi penderitanya jika tidak ditangani secara intensif  dan serius.

Jenazah korban sudah dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halaman Bangka Belitung. Pada sekitar pukul 06.00 WIB jenazah diterbangkan mengunakan penerbangan dari Kota Palangka Raya melewati bandara Tjilik Riwut dengan tujuan penerbangan Cengkareng lalu selanjutnya dari Cengkareng menuju Tanjun Pandan Provinsi Bangka Belitung.