BRG: Kalteng Bangun 2.000 Sumur Bor di Lahan Gambut

id kalimantan tengah, BRG, sumur bor, lahan gambut di kalteng

BRG: Kalteng Bangun 2.000 Sumur Bor di Lahan Gambut

Salah satu sumur bor yang dibuat sebagai antisipasi Karhutla di daerah lahan gambut Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya untuk melewati musim kemarau tahun ini. (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Jakarta (Antara Kalteng) - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead menyatakan, segera menyelesaikan pembangunan sebanyak 2.000 sumur bor di sekitar lahan gambut di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Untuk Provinsi Kalteng rencananya dibangun 2.000 sumur bor di sekitar lahan gambut," ujar dia saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.

 Menurut dia, dari total target 2.000 sumur bor tersebut, BRG berkomitmen akan membangun 400 sumur bor. Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kalteng akan membangun 200 sumur, dan sisanya sebanyak 1.400 sumur bor akan dibangun oleh perusahaan swasta yang ada di sekitar lahan gambut tersebut.

"Hingga saat ini, BRG sudah membangun 230 sumur bor. Jadi tugas BRG adalah untuk memfasilitasi dan melakukan koordinasi seluruh stakeholders, sehingga 2.000 sumur bor itu terbentuk dengan konsep dan metode yang ditetapkan BRG," ungkap Nazir.

Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan pengembangan-pengembangan yang lebih baik dalam membangun sumur bor tersebut.

Ia mengatakan, alokasi BRG untuk membangun sumur bor ditetapkan senilai Rp3 juta per sumur bos hingga siap difungsikan. Namun, beberapa perusahaan membangun sumur bor dengan anggaran yang lebih besar.

Lebih jauh, katanya, sumur bor sudah dipasang di Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalteng dan Riau, yang merupakan swakelola dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan universitas di daerah setempat.

"Karena untuk survei lokasinya, memerlukan bantuan dari universitas setempat," kata dia.

Selain membangun sumur bor, kata dia, BRG juga membangun sekat kanal untuk pengaturan tinggi muka air di lahan gambut. Dan semua itu, dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan karung goni.

"Kami juga mendapatkan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan membangun sekat kanal pada lahan seluas 140 ribu hectare (ha) lahan gambut yang direstorasi. Dananya menggunakan Anggaran PUPR," papar Nazir.

Ia berharap, pada tahun 2017 ingin membangun struktur-struktur kanal yang semakin baik dengan dukungan penuh administrasi yang mumpuni.

"Kami ingin membangun struktur-struktur kanal, dengan dukungan penuh administrasi yang mumpuni. Salah satunya BRG menjadi Pengguna Anggaran sesuai Perpres No. 1 tahun 2016 tentang pembentukan BRG," tegas Nazir.