Jalan Malawaken-Benangin Rusak, Truk Lebihi Tonase Didesak Ditertibkan !!

id Barito Utara, Kalimantan Tengah, Jalan Malawaken-Benangin Rusak, Truk Lebihi Tonase Didesak Ditertibkan, Truk, Muara Teweh

Jalan Malawaken-Benangin Rusak, Truk Lebihi Tonase Didesak Ditertibkan !!

Sejumlah truk terjebak dalam lumput jalan yang rusak di wilayah Kecamatan Teweh Timur. (Ist)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Masyarakat yang tinggal di wilayah Kelurahan Jambu dan Desa Malawaken Kecamatan Teweh Baru hingga Benangin Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah minta pihak terkait menertibkan truk yang bermuatan melebihi tonase.

"Salah satu penyebab rusaknya ruas Jalan Malawaken - hingga Benangin disebabkan tingginya mobilitas truk mengangkut kayu yang melintasi jalan tersebut," kata Sady seorang warga Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur ketika dihubungi di Muara Teweh, Kamis.

Menurut dia, kerusakan jalan ini diperparah ketika hujan turun yang melanda kawasan tersebut sehingga ruas yang menghubungkan wilayah Barito Utara hingga Provinsi Kalimantan Timur ini menjadi kubangan lumpur dan sering angkutan bermotor terjebak lumpur.

Ruas jalan yang rusak merupakan jalan nasional tanggungjawab Pemprov Kalteng yakni Dinas Pekerjaan Umum Kalteng dengan tingkat kerusakan bervariasi ada sekitar puluhan titik atau sekitar 15 kilometer.

"Kondisi jalan yang rusak paling parah karena berlumpur berada di sekitar kawasan Kuari Kecamatan Teweh Timur, katanya.

Sementara Camat Teweh Timur Mohammad Taofik mengakui ruas jalan yang menghubungkan Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru hingga Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur rusak akibat tingginya mobilitas angkutan yang melebihi tonase melintasi kawasan tersebut.

"Diantara penyebabnya karena angkutan kayu dari wilayah Kecamatan Gunung Purei dan Kaltim melintasi jalan tersebut melebihi muatan dan diperparah curah hujan cukup tinggi di daerah tersebut," katanya.

Upaya perbaikan telah dilakukan oleh warga di kawasan Kuari dengan membuat jalan dilapisi kayu guna memudahkan warga yang melintasi jalan rusak, namun dengan konpensasi warga setempat meminta imbalan sebagai jerih payah membuat jalan dari kayu tersebut untuk truk sekitar Rp20.000, mobil Rp10 ribu dan sepeda motor Rp5.000.

"Saya nilai imbalan itu wajar saja, karena para pengguna transportasi tersebut terbantu dengan jalan yang dibuat warga sehingga memudahkan melewati jalan yang rusak," ujar Taofik.

Disamping itu masyarakat setempat minta pemerintah daerah yakni Pemrov Kalteng untuk segera melakukan perbaikan di ruas jalan yang rusak sehingga tidak menganggu perekonomian masyarakata di kecamatan pedalaman tersebut.