Koordinasi Tim Penanggulangan Kebakaran Kotim Harus Ditingkatkan

id Kotawaringin Timur, Kotim, Sampit, Letkol Inf I Gede Putra Yasa, Karhutla, Wakil Bupati Taufiq Mukri

Koordinasi Tim Penanggulangan Kebakaran Kotim Harus Ditingkatkan

Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri memimpin rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Kotawaringin Timur, Kamis (16/2/17). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Koordinasi antar instansi di internal tim penanggulangan kebakaran hutan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, harus lebih ditingkatkan agar upaya di lapangan bisa lebih optimal.

"Koordinasi masih kurang, khususnya di bawah. Makanya setelah rapat ini, saya minta dilanjutkan di bawah dengan rapat di tingkat kecamatan dan desa dengan melibatkan Polsek dan Koramil," kata Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kotawaringin Timur Letkol Inf I Gede Putra Yasa di Sampit, Kamis.

Sepanjang siang hingga sore, digelar rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dihadiri pemerintah daerah, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya. Rapat ini digelar menyikapi kebakaran lahan yang mulai terjadi dalam dua pekan terakhir.

Putra Yasa yang juga Komandan Kodim 1015 Sampit mengatakan, rapat ini mengevaluasi kekurangan yang terjadi dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tahun 2016. Tujuannya agar bisa diperbaiki dan dilengkapi dalam upaya mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Masalah lain yang disampaikan adalah terkait kendala anggaran. Tim di lapangan sudah bergerak namun sering dihadapkan pada kendala kurangnya dana operasional yang memang sangat dibutuhkan.

"Kita bergerak tapi dukungan dana di bawah belum ada. Ini harus dicarikan solusinya karena memang sangat mendesak. Kami meminta sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat juga ditingkatkan, minimal setiap satu minggu. Kita utamakan pencegahan karena kalau sudah terbakar sangat sulit memadamkannya," kata Putra Yasa.

Menanggapi itu, Wakil Bupati HM Taufiq Mukri berjanji akan mencarikan solusinya. Dia meyakinkan bahwa pemerintah daerah sangat memahami kondisi di lapangan berupaya semaksimal mungkin membantu.

"Dananya ada, tapi memang prosedur harus kita jalankan karena ini masalah anggaran sehingga kita harus hati-hati. Tapi ini menjadi perhatian kami agar tim di lapangan tidak sampai terkendala karena anggaran," kata Taufiq.

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Hendra Wirawan mengatakan, fakta di lapangan menunjukkan sudah ada terjadi kebakaran lahan padahal saat ini belum kemarau. Untuk itu semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan.

"Kita jangan terbuai dengan rendahnya titik api saat 2016. Data kami, tanggal 10 Februari lalu terjadi kebakaran di Antang Kalang dan Bukit Santuai. Di Sampit juga terjadi beberapa kebakaran lahan. Kapolda memerintahkan tim serbu api di tiap desa minimal dua tim," kata Hendra.

Dia meminta aparatur kecamatan dan desa mendata pemilik lahan di wilayah masing-masing sehingga bisa dimintai pertanggungjawabannya ketika terjadi kebakaran lahan. Menurutnya, tidak ada tanah yang tidak bertuan, tapi saat kebakaran tidak ada warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.