Kantor Pos Sampit Kerja Keras Salurkan Bantuan PKH

id Kotawaringin Timur, Kotim, Sampit, Kantor Pos Sampit, PKH, Borneo, Muhdi, Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Sampit

Kantor Pos Sampit Kerja Keras Salurkan Bantuan PKH

Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Sampit, Muhdi (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Untuk menyalurkan bantuan PKH ke pelosok, kami harus menyewa mobil dobel kabin sampai tiga hari dalam sekali berangkat karena medannya cukup berat...
Sampit (Antara Kalteng) - PT Pos Indonesia Cabang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, harus bekerja keras menyalurkan bantuan dalam Program Keluarga Harapan karena penerimanya sebagian besar tinggal di pelosok.

"Untuk menyalurkan bantuan PKH ke pelosok, kami harus menyewa mobil dobel kabin sampai tiga hari dalam sekali berangkat karena medannya cukup berat. Sasaran penyaluran di Kotawaringin Timur dan Seruyan memang banyak di komunitas, yakni kami mendatangi ke lokasi," kata Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Sampit, Muhdi di Sampit, Kamis.

Kantor Pos Indonesia Cabang Sampit membawahi dua kabupaten yakni Kotawaringin Timur dan Seruyan. Rumah tangga sasaran (RTS) penerima bantuan PKH di dua kabupaten ini sebagian besar berada di kecamatan-kecamatan pelosok.

Berdasarkan data penyaluran tahap IV 2016 lalu, penerima bantuan PKH di Kotawaringin Timur sebanyak 3.493 RTS dengan total bantuan Rp1.354.213.750. Dari jumlah tersebut, hanya 1.490 RTS yang pencairan dananya melalui kantor Pos di Sampit, sedangkan 2.003 RTS dilayani dengan sistem komunitas atau didatangi ke kecamatan.

Ada sembilan kecamatan yang harus didatangi petugas dari PT Pos Indonesia Sampit untuk menyalurkan bantuan PKH. Yakni Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Cempaga Hulu, Telawang, Parenggean, Telaga Antang, Antang Kalang dan Bukit Santuai. Jarak tempuh ke kecamatan-kecamatan itu berkisar dua hingga lima jam dengan kondisi jalan sebagian belum beraspal.

Untuk di Kabupaten Seruyan, penerima bantuan PKH sebanyak 310 RTS dengan total bantuan Rp111.716.250. Hanya 62 RTS yang pencairannya melalui Kantor Pos Kuala Pembuang, sedangkan 248 RTS lainnya harus didatangi ke komunitas atau kecamatan mereka.

"Kalau saudara-saudara kita itu yang harus mengambil ke kantor pos, untuk biaya transportasinya saja bisa sama besarnya dengan nominal bantuan yang diterima. Makanya kami dari Pos Indonesia yang mendatangi mereka," tambah Muhdi.

Untuk menyalurkan bantuan ke komunitas, jumlah penerimanya minimal 250 RTS. Pihaknya bersyukur karena selama ini pihak kecamatan dan desa cukup membantu memfasilitasi keluarga penerima bantuan karena pencairannya tidak boleh diwakilkan.

Pos Indonesia bertugas menyalurkan bantuan, sedangkan masalah pendataan atau teknis, merupakan wewenang pemerintah daerah, khususnya melalui Dinas Sosial. Saat ini jumlah RTS penerima bantuan PKH tidak bertambah.

Jumlah bantuan yang diterima masing-masing RTS berbeda-beda karena tergantung jumlah dan status anggota keluarga. Misalnya jika ada memiliki anak yang bersekolah maka bantuannya lebih besar.

Pemerintah daerah telah menugaskan pendamping fasilitas kesehatan dan pendamping pendidikan. Mereka bertugas mengawasi dan mengevaluasi kegiatan penerima RTS dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan. Jika tidak memeriksa kesehatan dan tidak sekolah maka nilai bantuan bisa berkurang.

Untuk pencairan tahap I tahun 2017 ini rencananya dilaksanakan pertengahan Maret ini. Muhdi berharap penyaluran bantuan PKH selalu berjalan lancar sehingga bisa memberi manfaat besar bagi masyarakat.