Camilan Tradisional Buka Peluang Kerja Warga Desa

id kotawaringin timur, camilan tradisional di kotim, pelangsian, kalimantan tengah

Camilan Tradisional Buka Peluang Kerja Warga Desa

Ilustrasi - Aneka kue yang enak untuk camilan. (smartkuliner.com)

Sampit (Antara Kalteng) - Usaha rumahan pembuatan camilan tradisional di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih mampu menjadi andalan untuk membuka peluang usaha bagi warga desa, khususnya kaum perempuan.

"Seperti di desa kami, usaha keripik pisang mampu menyerap cukup banyak tenaga kerja, khususnya ibu rumah tangga. Pisang hasil kebun warga juga tertampung sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat desa," kata Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Linda di Sampit, Sabtu.

Keripik pisang memang merupakan camilan yang sejak dulu sering dibuat oleh warga setempat. Potensi itulah yang kini diwadahi agar mampu membawa dampak positif terhadap perekonomian warga desa.

Pembuatan keripik pisang masih dilakukan dengan cara sederhana dan menggunakan peralatan dapur tradisional. Bahan baku pisang kepok dibeli dari kebun warga setempat dengan harga Rp3000/kg.

Sekitar 50 kilogram pisang kepok dihabiskan dalam produksi setiap harinya. Untungnya, tidak sulit mendapatkan pisang kepok karena banyak warga desa yang menanam pisang jenis ini.

Untuk menarik minat pembeli, keripik pisang produksi warga Desa Pelangsian dibuat dengan varian rasa seperti balado, jagung manis dan original. Keripik dikemas dalam plastik ukuran kecil dan dijual dengan harga cukup murah yaitu Rp2.000 per bungkus.

Pemasaran keripik pisang tersebut awalnya dengan cara dititipkan di warung-warung di desa itu. Kini pemasarannya makin luas hingga sejumlah kecamatan di Kotawaringin Timur dengan pesanan yang terus meningkat.

"Omzetnya kini jutaan rupiah per bulan. Sekarang, ibu-ibu pun bisa mendapat penghasilan sendiri dari hasil keuntungan penjualan keripik pisang tersebut," kata Linda.

Kepala Desa Pelangsian, Darmansyah mengaku bangga dengan kemandirian warganya. Pihaknya terus mendukung pengembangan usaha warga desa agar kesejahteraan masyarakat terus meningkat.

"Usaha keripik pisang ini turut menggerakkan ekonomi masyarakat. Kini banyak ibu-ibu yang bisa mendapat penghasilan dari usaha rumahan ini," kata Darmansyah.

Pemerintah desa terus mendorong masyarakat untuk bangkit dan mandiri dalam hal ekonomi. Meski sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, namun pemerintah desa juga mendorong pengembangan potensi-potensi lain yang muncul dari masyarakat.