TNI - Polri Di Kotim Diminta Konsumsi Beras Lokal

id Kotawaringin Timur, Kotim, Sampit, beras lokal, Taufiq Mukri, Wakil Bupati Kotim, TNI-Polri, TNI - Polri Di Kotim Diminta Konsumsi Beras Lokal

TNI - Polri Di Kotim Diminta Konsumsi Beras Lokal

Foto Ilustrasi - Personel TNI (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Sampit (Antara Kalteng) - Anggota TNI dan Polri di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diminta membantu petani dengan cara membeli dan mengonsumsi beras lokal sehingga hasil panen setempat terserap maksimal.

"Selain aparatur sipil negara (ASN) daerah, kami berharap TNI dan Polri juga membeli beras lokal yakni siam epang. Panglima TNI sudah mengarahkan agar TNI dan Polri mendukung pertanian. Bukan hanya mendukung saat tanam, tetapi juga membeli hasil panennya supaya petani kita terbantu juga," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Senin.

Kotawaringin Timur memiliki beras lokal yang sudah dipatenkan yakni beras siam epang. Namun petani masih dihadapkan pada kesulitan pemasaran.

Dampaknya, meski tahun lalu Kotawaringin Timur mampu surplus beras sekitar 3.000 ton, namun sebagian justru dipasarkan ke luar daerah. Kondisi ini kurang menguntungkan petani karena hasil panen yang dijual dalam bentuk gabah dengan harga relatif rendah karena sangat tergantung tengkulak.

Sejak Oktober tahun lalu, petani mulai memasarkan beras siam epang dalam bentuk kemasan. Perlu dukungan semua pihak dengan cara membeli dan mengonsumsi beras lokal sehingga berdampak terhadap perekonomian petani.

"Semangatnya ini adalah untuk membantu petani kita. Kalau seluruh ASN, TNI dan Polri membeli beras lokal maka itu menjadi bantuan yang sangat berharga bagi petani kita karena penghasilan mereka juga menjadi meningkat," kata Taufiq.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bertekad terus mendukung petani meningkatkan produksi beras agar daerah ini bisa mempertahankan surplus beras. Untuk swasembada beras dibutuhkan capaian produksi 52.000 ton beras, selanjutnya menjadi surplus beras.

Produksi terbesar di Kecamatan Teluk Sampit yang berkontribusi sekitar 35 persen produksi beras Kotawaringin Timur. Sisanya juga tersebar di sejumlah kecamatan di kawasan Selatan seperti Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Pulau Hanaut.

Selain beras siam epang, kini petani juga menanam padi jenis batang gadis yang menghasilkan beras dengan nasinya yang pulen seperti beras yang didatangkan dari pulau Jawa. Ini sesuai permintaan pasar.

Saat ini ada sekitar 800 kelompok tani yang tersebar di 17 kecamatan dengan tiap kelompok terdiri dari 25 kepala keluarga. Pemerintah daerah kini mendorong petani menjual beras dalam bentuk kawasan karena keuntungannya lebih besar dibanding menjual kepada tengkulak.