Waduh! Seribu Pelanggar Lalin Terjaring Saat Operasi Simpatik

id kalimantan tengah, kalteng, polda kalteng, Operasi Simpatik, Direktorat Lalu Lintas Polda Kalteng, Andhika Wirawatama, razia

Waduh! Seribu Pelanggar Lalin Terjaring Saat Operasi Simpatik

Kabag Bin OPS Dirlantas Polda Kalteng AKBP Andhika Wiratama memberikan helm secara gratis kepada anak yang dibonceng orang tuanya yang tidak menggunakan helm, Palangka Raya, Selasa (21/3/17). (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Tengah menjaring lebih dari seribu pelanggar lalu lintas saat dilaksanakan operasi simpatik di seluruh kabupaten/kota se-Kalteng dari 1 hingga 21 Maret 2017.

Sementara jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas selama operasi ini berkisar 50 kasus yang mengakibatkan 18 orang meninggal dunia, kata Kabag Bin Ops Dirlantas Polda Kalteng AKBP Andhika Wirawatama saat memimpin operasi Simpatik terakhir di jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya, Selasa.

"Melihat data jumlah pelanggar maupun korban jiwa, ada peningkatan dibanding operasi simpatik tahun 2016. Kalau pelanggar lalu lintas yang terjaring tentu kesalahan pengendara, tapi untuk kecelakaan disebabkan banyak faktor," ucapnya.

Dikatakan, terjadinya kecelakaan lalu lintas, bukan hanya karena kelalaian ataupun kesalahan manusia, namun juga kondisi infrastruktur jalan serta cuaca yeng sekarang ini cenderung cepat berubah, sehingga berdampak pada menurunnya konsentrasi pengendara.

Andhika mengaku pihaknya sekarang ini tidak ingin terlalu fokus menindak pelanggar ataupun menangani korban kecelakaan, namun lebih kepada upaya penyadaran serta pencegahan agar kedepan dapat diminimalisir jumlahnya.

"Dari seribu pelanggar lalu lintas yang terjadi di operasi simpatik, tidak semua ditindak. Ada yang hanya diperingatkan agar tidak mengulangi perbuatannya. Ini kita lakukan agar kesadaran tertib lalu lintas meningkat di Kalteng," bebernya.

Sedangkan untuk mencegah terjadinya peningkatan kecelakaan lalu lintas, Dirlantas Polda Kalteng menginginkan adanya pengkajian dan survey di seluruh ruas jalan Kabupaten/Kota se provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini.

Kabag Bin Ops Dirlantas Polda Kalteng ini mengatakan keinginan tersebut karena beberapa kali dilakukan analisis dan evaliasi di beberapa lokasi yang dianggap rawan, justru mengalami perubahan atau berpindah ke lokasi wilayah lain setelah sepekan kemudian.

"Ada banyak titik daerah rawan kecelakaan di Kalteng. Di setiap kabupaten/Kota pasti ada. Ada banyak faktor diidentivikasi rawan, salah satunya kondisi jalan. Tapi kecenderungannya titik rawan itu di jalan lintas. Ini yang perlu mendapat perhatian," demikian Andhika.