Sampit (Antara Kalteng) - Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rimbun meminta kepada sekolah di daerah itu untuk mencegah siswa tidak melakukan permainan berbahaya dan mematikan seperti aksi skip challenge.
"Permainan mematikan itu rawan di tiru oleh kalangan pelajar, dewan guru dan kepala sekolah mesti tanggap mencegah agar siswa tidak mempraktikan permainan itu," katanya di Sampit, Rabu.
Rimbun mengatakan, sekolah harus tegas kepada siswa, agar tidak bisa dijadikan bahan permainan dan candaan.
Perminan dengan menekan bagian dada dengan tujuan mengurangi pasokan oksigen kebagian otak tersebut sangat berbahaya dan diharapkan tidak dilakukan oleh siswa.
Politikus PDI Perjuangan itu meminta agar korban melapor ke guru maupun sekolah jika dipaksa melakukan permainan mematikan tersebut.
Menurut dia, tindakan seperti itu sangat membahayakan kesehatan dan berakibat sesak napas, pingsan, sampai pada kematian.
"Pihak sekolah harus melakukan pengawasan dan mensosialisasikan permainan berbahaya itu ke siswa. Dengan tujuan agar siswa lebih mengerti serta tidak mencoba permainan yang mematikan tersebut," katanya.
Rimbun mengatakan, keingintahuan siswa terhadap permainan atau hal yang dianggap baru serta menantang biasanya sangat tinggi. Untuk itu pihak sekolah harus melakukan pengawasan agar siswa tidak mencoba hal dianggap baru tersebut.
Seperti diketahui belakangan ini "skip challenge" menjadi tren baru di kalangan anak muda. Peserta tantangan itu harus ditekan dadanya sekeras mungkin selama beberapa waktu.
Akibat tekanan itu suplai oksigen ke otak berkurang dan kondisi ini berujung hilangnya kesadaran hingga kematian.
Aksi tersebut menjadi tren karena menyebar melalui internet. Kasus ini juga menyita perhatian dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Dia telah meminta guru untuk melarang siswa atau peserta didiknya bermain "skip challenge". Mendikbud juga mengingatkan kepada pelajar tentang bahaya dari permainan tersebut karena bisa mengancam jiwa orang yang melakukannya.
Berita Terkait
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
RSUD SI Kobar terus tingkatkan fasilitas kesehatan
Jumat, 19 April 2024 17:47 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib