Sekolah Diminta Cegah Siswa Lakukan Permainan Mematikan

id DPRD Kotawaringin Timur, DPRD Kotim, Rimbun, Siswa Lakukan Permainan Mematikan, skip challenge, kalimantan tengah, kalteng

Sekolah Diminta Cegah Siswa Lakukan Permainan Mematikan

Skip challenge atau Pass-out challenge (Youtube.com/bellianti channel)

Sampit (Antara Kalteng) - Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rimbun meminta kepada sekolah di daerah itu untuk mencegah siswa tidak melakukan permainan berbahaya dan mematikan seperti aksi skip challenge.

"Permainan mematikan itu rawan di tiru oleh kalangan pelajar, dewan guru dan kepala sekolah mesti tanggap mencegah agar siswa tidak mempraktikan permainan itu," katanya di Sampit, Rabu.

Rimbun mengatakan, sekolah harus tegas kepada siswa, agar tidak bisa dijadikan bahan permainan dan candaan.

Perminan dengan menekan bagian dada dengan tujuan mengurangi pasokan oksigen kebagian otak tersebut sangat berbahaya dan diharapkan tidak dilakukan oleh siswa.

Politikus PDI Perjuangan itu meminta agar korban melapor ke guru maupun sekolah jika dipaksa melakukan permainan mematikan tersebut.

Menurut dia, tindakan seperti itu sangat membahayakan kesehatan dan berakibat sesak napas, pingsan, sampai pada kematian.

"Pihak sekolah harus melakukan pengawasan dan mensosialisasikan permainan berbahaya itu ke siswa. Dengan tujuan agar siswa lebih mengerti serta tidak mencoba permainan yang mematikan tersebut," katanya.

Rimbun mengatakan, keingintahuan siswa terhadap permainan atau hal yang dianggap baru serta menantang biasanya sangat tinggi. Untuk itu pihak sekolah harus melakukan pengawasan agar siswa tidak mencoba hal dianggap baru tersebut.

Seperti diketahui belakangan ini "skip challenge" menjadi tren baru di kalangan anak muda. Peserta tantangan itu harus ditekan dadanya sekeras mungkin selama beberapa waktu.

Akibat tekanan itu suplai oksigen ke otak berkurang dan kondisi ini berujung hilangnya kesadaran hingga kematian.

Aksi tersebut menjadi tren karena menyebar melalui internet. Kasus ini juga menyita perhatian dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Dia telah meminta guru untuk melarang siswa atau peserta didiknya bermain "skip challenge". Mendikbud juga mengingatkan kepada pelajar tentang bahaya dari permainan tersebut karena bisa mengancam jiwa orang yang melakukannya.