Ipda Zasmi Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak

id Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi, Korps Brimob Polri, Polda Sulteng, kematian Ipda Zasmi Dias, tembak

Ipda Zasmi Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak

Ilustrasi - (Istimewa)

Palu (Antara Kalteng) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan Korps Brimob Polri dan Polda Sulteng sedang menyelidi motif kematian Ipda Zasmi Dias yang mengalami luka tembak, pada Senin (3/4).

"Barang bukti yang ada, selain pistol juga telepon selulernya," katanya di Palu, Selasa.

Dengan telepon seluler itu, polisi dapat mengetahui aktivitas panggilan atau hal apa saja yang dilakukannya dalam beberapa waktu terakhir, katanya.

Selain telepon seluler yang tersisa, juga dilakukan penyelidikan terhadap senjata yang digunakan Ipda Zasmi yakni Glock 17.

Menurut Kapolda, Bidang Profesi dan Pengamanan akan memastikan apakah korban tewas karena bunuh diri atau insiden kesalahan penanganan senjatanya.

Kapolda mengatakan berdasarkan informasi yang disampaikan rekan-rekan almarhum Ipda Dias merupakan pribadi yang disiplin, dan paling dewasa dalam mengambil keputusan sehingga dapat dikatakan tidak ada masalah terkait pekerjaan.

Dia bertugas di Poso Pesisir Utara sebagai komandan pleton 1, Kompi 2, Batalyon B, Resimen 2, Satgas operasi Tinombala 2017, katanya.

Selama menjalankan tugas lebih dari enam bulan, almarhum tidak pernah mengeluh dan tidak pernah melalaikan tugas apa pun yang diberikan kepadanya.

Di Korps Brimob Polri, ia bertugas sebagai Komandan Peleton I, Kompi II, Batalyon B, Resimen Dua.

Kapolda mengatakan personel yang melakukan tugas dalam Satgas Operasi Tinombala selalu dilakukan pemeriksaan psikologi, baik akan melakukan tugas, maupun saat tugas berakhir.

"Kalau ada hal-hal menonjol, pasti kami akan meminta psikolog untuk mendampingi," ujar Kapolda.

Ipda Zasmi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, Senin (3/4) sekitar pukul 16.15 WITA di kamar mandi Masjid Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulteng. 

Kejadian itu terjadi hanya beberapa jam sebelum berangkat kembali ke Jakarta setelah menyelesaikan masa penugasannya di Poso.

Jenazah almarhun diberangkatkan ke kampung halaman di perumahan Archa Manik, Bandung melalui Bandara Sis Aljufri Palu, Selasa dini hari sekitar pukul 02.30 WITA.