39 Klub Sepak Bola Pelajar Berlaga di Piala Bupati Kotim

id Kotawaringin timur, piala bupati kotim, klub sepak bola pelajar kotim, dispora kotim, najmi fuadi, kalimantan tengah

39 Klub Sepak Bola Pelajar Berlaga di Piala Bupati Kotim

Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri membuka kompetisi sepak bola pelajar di Stadion 29 November Sampit, Senin (10/4/2017), yang memperebutkan piala Bupati Kotim. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Sebanyak 39 klub sepak bola pelajar berlaga di turnamen yang memperebutkan piala Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah di Stadion 29 November Sampit.

"Mudah-mudahan dari hasil ini nanti akan lahir atlet terbaik sehingga kita bisa kembali menjadi juara 1 di turnamen pelajar tingkat provinsi. Kita pasti bisa. Belum lama ini kita membuktikan kemampuan pesepak bola kita melalui tim Jelawat FC yang menjuarai turnamen di tingkat provinsi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Najmi Fuadi di Sampit, Senin.

Event Piala Bupati Kotim 2017 dibuka Wakil Bupati HM Taufiq Mukri. Sebanyak 39 klub berpartisipasi, terdiri dari 20 klub tingkat SMA sederajat dan 19 klub tingkat SMP sederajat.

Ratusan penonton memadati tribun Stadion 29 November Sampit untuk menyaksikan pembukaan turnamen. Acara dibuka dengan tendangan pertama oleh Taufiq, serta penyerahan piala bergilir oleh klub juara tahun lalu yakni SMAN 3 Sampit dan SMPN 3 Sampit.

Taufiq menegaskan, pemerintah daerah sangat mendukung turnamen tersebut. Dia berharap kompetisi ini akan melahirkan atlet berprestasi yang akan membawa harum nama daerah.

"Ajang ini menjadi sarana pembinaan dan penjaringan atlet supaya kita tidak kekurangan atlet terbaik. Ini juga menjadi media penempaan mental pemain serta ajang silaturahmi," kata Taufiq.

Menurutnya, pembinaan olahraga sejak dini memang membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama. Namun itu harus dilakukan agar tercipta atlet-atlet berbakat yang mampu melahirkan prestasi membanggakan.

Memperbanyak pertandingan adalah salah satu cara mengukur kemampuan dan mengasah mental para atlet. Harapannya, mereka sudah terbiasa bermain di bawah tekanan sehingga fokus menjadi juara.

Taufiq berpesan kepada seluruh pemain untuk bertanding secara sportif dan menjaga nama baik sekolah. Panitia juga bertanggung jawab melahirkan pemain terbaik melalui kompetisi yang jujur dan sehat.