Palangka Raya (Antara Kalteng) - PT Borneo Fajar Persada selaku developer di kota Palangka Raya, mengeluhkan lamanya proses pencairan uang akad kredit untuk perumahan bersubsidi pada salah satu perbankan, dan hingga kini tidak ada kejelasan kapan dananya bisa dicairkan.
"Kami sudah menanyakan kepada bank yang menjadi mitra, ternyata alasannya adalah regulasi dari pemerintah sendiri yang membuat proses pencairan uang perumahan bersubsidi sangat lama," kata Direktur PT Borneo Fajar Persada Akhmad Januariansyah Bagan di Palangka Raya, Jumat.
Pihaknya kebingungan, padahal rumah bersubsidi adalah program dari pemerintah pusat, namun ketika semua persyaratan sudah terpenuhi bahkan nasabah juga memenuhi kriteria yang diajukan, proses pencairan akad kreditnya cukup lama dan terkesan berbelit-belit.
Menurutnya, sebagai pengembang perumahan saat ini harus membangun rumah jadi 100 persen, listrik terpasang, dan memiliki akses jalan baru bisa diproses akad kredit perumahan bersubsidi. Namun, setelah investasi yang lumayan, dengan persyaratan ketat, sekarang proses pembayarannya lagi yang sulit.
"Kami ini bingung mau mengadu atau berkonsultasi ke mana ketika perbankan memberikan jawaban bahwa lambatnya proses pencairan karena masalah administrasi dan verifikasi dari Kementerian Perumahan Rakyat itu sendiri," ujarnya.
Untuk menyelesaikan akad kredit dua unit rumah saja pihaknya telah menunggu waktu lebih dari dua bulan, bahkan sampai sekarang belum selesai.
Dari 140 unit rumah bersubsidi yang rencananya dibangun, sedikitnya ada 36 unit yang telah jadi 100 persen, namun yang baru selesai akad kredit hanya lima unit, sisanya masih menunggu proses verifikasi nasabah dan administrasi lainnya.
"Sekarang developer harus mengeluarkan nilai investasi yang lumayan, namun ternyata prosesnya lambat sekali. Bahkan ada juga beberapa bank yang sulit untuk diajak bermitra dengan beberapa alasan," ujarnya.
Artinya untuk menunjang program pemerintah, developer kecil seperti pihaknya sekarang tidak akan bisa berkembang dengan baik mengingat modal terbatas, bahkan terkesan kesulitan administrasi dan mencari mitra perbankan.
"Pemerintah ingin mensejahterakan masyarakat melalui program perumahan bersubsidi, namun bila prosesnya seperti ini, saya yakin target sejuta rumah sulit dicapai," demikian Januariansyah.
Berita Terkait
Borneo curi poin di markas Barito Putera
Minggu, 3 Desember 2023 5:35 Wib
Borneo curi tiga poin usai kalahkan Bali United
Senin, 13 November 2023 6:12 Wib
Bali United waspadai dua pemain Borneo
Sabtu, 11 November 2023 15:58 Wib
Borneo berambisi akhiri putaran pertama di puncak klasemen
Sabtu, 28 Oktober 2023 19:53 Wib
Borneo FC tambah kekuatan jelang hadapi Persib Bandung
Kamis, 19 Oktober 2023 20:20 Wib
Kebakaran di Kapuas hanguskan enam unit rumah warga
Minggu, 3 September 2023 15:52 Wib
Pereli Kalsel tampil mendominasi pada hari kedua "South Borneo Rally"
Minggu, 6 Agustus 2023 5:56 Wib
Rans Nusantara FC merasa percaya diri bertandang ke Borneo FC
Kamis, 3 Agustus 2023 15:30 Wib