Ini Kronologi Penusukan Pemuda di Palangka Raya Hingga Tewas

id Ini Kronologi Penusukan Pemuda di Palangka Raya Hingga Tewas, Pemuda di Palangka Raya tewas ditusuk, Cafe Delapan Jalan G Obos

Ini Kronologi Penusukan Pemuda di Palangka Raya Hingga Tewas

AC (kiri) yang menjadi pelaku penusukan Wahyu Priyanto (18) mempraktekkan perbuatannya saat berada di lokasi kejadian didampingi Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Ismanto Yuwono, Sabtu (6/5/17). (Foto Polres Palangka Raya)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepala Satuan Reserse Polres Palangka Raya, Kalimantan Tengah,  AKP Ismanto Yuwono mengatakan bahwa motif pengeroyokan hingga menewaskan WP karena tersinggung oleh ucapan korban.

"Motifnya AC (pelaku) yang masih berumur 17 tahun itu tersinggung karena korban berucap dengan seorang pacarnya, bahwa jangan berteman dengan pelaku selain itu pelaku juga sering mengkonsumsi minuman beralkohol dan kelakuannya tidak baik," kata Ismanto di Palangka Raya, Sabtu.

Kronologis pengeroyokan tersebut, mulanya pelaku dan tiga rekannya mengundang korban untuk menjelaskan maksud dari apa yang sudah diucapkannya kepada AM (pacar korban) di temani rekannya SI ke Komplek Perumahan Betang Jalan Tilung sekitar pukul 17.30 WIB. 

"Tidak lama berselang pelaku dan korban terlibat cekcok sehingga salah satu rekan pelaku langsung memukul korban hingga pengeroyokan. Saat itu pelaku yang sudah membawa senjata tajam langsung menusuk ke arah tubuh korban," ucapnya.

Korban meninggal lantaran mengalami luka tusuk di bagian dada, perut, tangan kiri dan tersayat di bagian paha kanan, ujar perwira menangah di Polres setempat tersebut. 

Dalam kasus ini juga, kepolisian setempat sudah memeriksa enam saksi dalam kasus ini. Dari enam orang itu termasuk pacar korban dan rekan pacar korban, sedangkan saksi lainnya adalah JP (17) salah satu rekan pelaku. 

"Saksi-saksi sudah kita mintai keterangan, kini petugas tinggal mencari senjata tajam yang diakui pelaku dibuang di semak-semak sekitar lokasi kejadian," katanya. 


Pelaku Bersifat Pendiam

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 4 Palangka Raya, Kalteng, Murni mengakui AC (17) dan JP (17) membenarkan bahwa pelaku penusuk dan pengeyorokan tersebut adalah siswanya.

"AC ini dalam kesehariannya bersifat pendiam bahkan dia sering kali terlambat kalau datang ke sekolah. Sedangkan JP juga sering kali melakukan masalah di sekolah. Oleh sebab itu, dua siswa ini menjadi perhatian pihak sekolah selama ini," kata Murni

Murni baru mengetahui kasus yang dialami dua siswanya itu setelah melihat berita yang tersebar di media sosial. 

"AC ini memang pendiam orangnya, tapi dulu para guru pernah memergoki mereka sedang mengkonsumsi minuman beralkohol di sekolah. Bahkan mereka juga mengakui pernah mengkonsumsi obat zenith ketika berada di sekolah," katanya. 

Wakil Humas SMA Negeri 4 Palangka Raya, Dewi menceritakan bahwa AC juga pernah di keroyok di sekolah karena hendak mencuri helm milik salah satu siswa di sekolah stempat. 

"Kita sebagai gurunya di sekolah dalam waktu dekat ini akan membesuk dua siswanya yang tersandung kasus tindak pidana yang kini ditahanan di Polres Setempat," bebernya. 

Ia juga terkejut bahwa AC sering membawa sajam apabila berangkat ke sekolah dengan menyimpan sajam tersebut di dalam jok sepeda motornya. 

"Kami tidak pernah mengetahuinya mengenai hal itu. Mungkin saja AC membawa sajam untuk jaga diri, diakan sambil kerja di Cafe Delapan Jalan G Obos. Makanya dia sering terlambat datang ke sekolah karena kerja di cafe itu," demikian Dewi.