Warga Diimbau Waspadai Penipuan Bermodus Akun Medsos

id sugianor, dprd palangka raya, social media

Warga Diimbau Waspadai Penipuan Bermodus Akun Medsos

Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Sugianor (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya Sugianor mengimbau warga ibu kota Kalimantan Tengah mewaspadai penipuan yang bermoduskan akun media sosial palsu.

"Saat ini semakin banyak muncul akun-akun baru yang mengatasnamakan seseorang yang sudah dikenal luas. Untuk itu, warga tidak boleh terlalu percaya bila tiba-tiba ada tawaran atau permintaan tidak jelas," katanya saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Kamis.

Politikus dari PKB ini menyebutkan salah satu penipuan yang marak terjadi saat ini yakni pelaku meminta uang atau pulsa.

Untuk itu, ujarnya warga harus bisa mengidentifikasi secara rinci dan terpadu adanya kemungkinan pembajakan atau peretasan akun tersebut.

"Maka, jika ada akun media sosial, termasuk orang yang sudah dikenal namun tiba-tiba meminta sesuatu, itu patut dicurigai. Bila perlu konfirmasi kepada yang bersangkutan secara langsung," katanya.

Contoh kasus terakhir seperti beberapa waktu lalu, di media sosial tiba-tiba muncul akun yang mengatasnamakan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran.

Melalui pesan pribadi, akun tersebut, meminta salah satu warga untuk mentransfer pulsa kepada sejumlah orang yang dikatakan sebagai kolega gubernur.

Namun, usai diteliti lebih lanjut, ternyata akun tersebut palsu karena jumlah pertemanan yang tercatat jauh dari yang seharusnya.

"Untuk itu, praktik-praktik tersebut patut mendapat perhatian banyak pihak. Kepolisian juga harus harus memastikan kejadian tersebut terjadi terus menerus karena pembajakan akun dan kasus serupa telah terjadi beberapa kali di kota ini," katanya.

Dia juga meminta pemerintah kota melalui Badan Komunikasi, Informatika, Perpustakaan dan Arsip kota dapat bersinergi dengan aparat kepolisian dalam upaya pencegahan dan pengawasan penyebaran informasi di media sosial.

"Yang tak kalah penting, pemerintah harus memeratakan pemahaman dan pengetahuan teknologi informasi ke semua kalangan," katanya.