Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit Didaftarkan JKN-KIS

id Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sampit, Atulyadi, Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit Didaftarkan JKN-KIS

Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit Didaftarkan JKN-KIS

Ketua STKIP Muhammadiyah Sampit Apuanur dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sampit Atulyadi bersama perwakilan mahasiswi usai penandatanganan nota kerjasama, Rabu (17/5/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, akan mendaftarkan mahasiswa mereka menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat.

"Ini dimulai Oktober nanti dengan prioritas adalah mahasiswa baru. Mahasiswa lama, nanti juga kami tawarkan. Untuk mekanisme pembayaran iurannya, akan kami tawarkan beberapa opsi yang dianggap tidak memberatkan," kata Ketua STKIP Muhammadiyah Sampit, Apuanur di Sampit, Rabu

Keseriusan ini diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Apuanur atas nama STKIP Muhammadiyah Sampit dengan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sampit Atulyadi. Acara itu disaksikan perwakilan mahasiswa dan jajaran BPJS Kesehatan.

Kerja sama ini sebagai tindak lanjut kerjasama kedua instansi di tingkat pusat. Namun sudah seharusnya mahasiswa memahami bahwa kesehatan adalah kebutuhan mutlak yang harus dijaga.

Saat ini jumlah mahasiswa di kampus itu sebanyak 368 orang dengan kuota mahasiswa baru sekitar 160 orang. Pihak kampus juga akan mendata mahasiswa lama yang berminat mendaftar JKN-KIS karena sebagian mahasiswa berstatus sebagai aparatur sipil negara dan karyawan sehingga sudah terdaftar menjadi peserta jaminan kesehatan.

Sebagian mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit berasal dari kalangan menengah ke bawah, sehingga pihak kampus akan mencarikan solusi untuk pembayaran iuran JKN-KIS mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kepesertaan JKN-KIS yang didaftarkan adalah kelas tiga, namun jika ada yang ingin kelasnya dinaikkan maka bisa disesuaikan kemampuan mahasiswa.

"Kepesertaan JKN-KIS ini untuk kepentingan kita. Kalau kita sakit, seluruh biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan. Tapi kalau kita tidak sakit, ya syukur. Anggap iuran yang dibayarkan menjadi sedekah membantu saudara kita lainnya yang sedang sakit," kata Apuanur.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sampit Atulyadi mengatakan, STKIP Muhammadiyah Sampit merupakan perguruan tinggi pertama yang bekerjasama dengan mereka. Dia berharap ini menjadi contoh dan diikuti perguruan tinggi lainnya.

"JKN-KIS penting untuk kita semua. Mahasiswa diharapkan juga menjadi penyambung lidah mensosialisasikan manfaat JKN-KIS kepada masyarakat luas," kata Atulyadi.

BPJS Kesehatan Cabang Sampit melayani lima kabupaten yakni Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan, Lamandau dan Sukamara. Saat ini jumlah penduduk di lima kabupaten yang dilayani BPJS Kesehatan Cabang Sampit sebanyak 950.378 jiwa. Dari jumlah tersebut, yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 602.620 atau 63 persen, sedangkan yang belum menjadi peserta sebanyak 347.752 atau 37 persen.

Pertumbuhan peserta baru relatif sedikit atau kurang signifikan, diduga karena banyak warga yang merasa sehat sehingga belum membutuhkan, atau karena belum mengetahui pentingnya JKN-KIS. BPJS Kesehatan memiliki waktu satu tahun tujuh bulan atau sampai 31 Desember 2018 untuk mengajak agar seluruh penduduk menjadi peserta JKN-KIS.

Pemerintah nantinya akan mengefektifkan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 86 tahun 2013, yang salah satu isinya adalah menjadikan kepesertaan JKN-KIS sebagai salah satu syarat dalam layanan tertentu seperti membuat surat izin mengemudi, izin mendirikan bangunan dan layanan lainnya.