Bagaimana Nih! Ini Dikeluhkan Masyarakat, Harga Elpiji 3Kg Masih Tinggi

id elpiji 3 kg, harga elpiji, satga mafia pangan, palangka raya, gas elpiji

Bagaimana Nih!  Ini Dikeluhkan Masyarakat, Harga Elpiji 3Kg  Masih Tinggi

Gas Elpiji 3 Kg (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sejumlah masyarakat di Kota Palangka Raya, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah mengeluhkan masih tingginya harga gas elpiji tiga kilogram yang mencapai Rp25.000-Rp26.000 per tabung.

"Ini sudah hari ke-16 puasa tapi harga gas elpiji tiga kg belum normal karena di tempat kami masih mencapai Rp25.000 per tabung padahal harga sebelum puasa antara Rp20.000-Rp22.000 per tabung," kata Zaenab, seorang warga Jalan Karet, di Palangka Raya, Minggu.

Ibu satu anak ini mengaku keadaan tersebut cukup menambah beban pengeluarannya, apalagi mendekati lebaran semakin banyak keperluan yang harus dipenuhi.

"Yang saya takutkan jika harga ini tak turun dan malah terus naik maka kami akan semakin susah apalagi saat lebaran kita juga ada keperluan lain yang harus dibeli," katanya.

Nurjanah, warga lain yang tinggal di Jalan RTA Milono, Palangka Raya mengatakan, sejak beberapa hari sebelum Ramadhan, harga gas elpiji tiga kg di warung eceran di sekitar rumahnya belum kembali normal.

"Saat ini harga beli gas elpiji bersubsidi di tempat saya mencapai Rp26.000 per tabung. Saya tidak tahu harga pengecer membeli gas dari pangkalan sampai-sampai harga eceran tinggi. Saya juga tidak pernah membeli di pangkalan," katanya.

Tidak merata dan bervariasinya harga gas elpiji tiga kg di tingkat eceran tersebut juga menyisakan pertanyaan bagi warga di "Kota Cantik" Palangka Raya.

Apalagi, beberapa waktu lalu, tim satgas mafia pangan Kota Palangka Raya yang melakukan pengecekan ketersediaan gas elpiji di tingkat agen mendapati pasokan gas tiga kg maupun 15 kg aman hingga Lebaran.

Bahkan, dalam pemantauan tersebut sejumlah agen gas menyatakan pasokan gas dari Pertamina ditambah dan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, jumlah permintaan gas mendekati Lebaran menurun.

Untuk itu, Pemerintah Kota Palangka Raya, dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota beserta tim Satgas Mafia Pangan Kota tengah menyelidiki penyebab naiknya harga gas bersubsidi, bahkan dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan para agen dan pemilik pangkalan gas bersubsidi.