Balai Bahasa Gelar UKBI Kepada Puluhan Wartawan

id UKBI, wartawan kalteng, balai bahasa kalteng

Balai Bahasa Gelar UKBI Kepada Puluhan Wartawan

Sejumlah wartawan dan pegiat media sosial serta Humas pemerintah berfoto bersama usai mengikuti tes UKBI yang dilaksanakan Balai Bahasa Kalteng di Palangka Raya, Selasa sore. (Foto Antara Kalteng/Jaya WM)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dan kepada puluhan wartawan serta pegiat media sosial yang ada di Kota Palangka Raya sebagai upaya memperkuat identitas keindahan yang mumpuni.

Jika TOEFL sebagai alat mengukur kemampuan dan kemahiran berbahasa Inggris, maka dalam bahasa Indonesia dikenal UKBI, kata Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Kalteng Suparmi di sela-sela UKBI dan Diskusi Pumpunan di Palangka Raya, Selasa sore.

"UKBI ini dilaksanakan bukan hanya menguji kemampuan dan kemahiran wartawan, tapi juga menindaklanjuti serta mengevaluasi sejauh mana hasil pelatihan yang telah kita laksanakan pada Maret 2017. Peserta pelatihan itu kan para wartawan yang sekarang ini mengikuti UKBI ini," tambahnya.

Balai Bahasa Kalimantan Tengah dalam UKBI tersebut menyiapkan 90 pertanyaan yang dibagi kedalam empat sesi. Di mana pertanyaan yang diberikan dengan mendengarkan dialog, merespons kaidah, membaca, menulis tentang suatu wacana.

Suparmi mengatakan hasil UKBI ini dibagi dalam tujuh tingkatan yang terdiri dari, istimewa jika meraih skor 816-900, Sangat Unggul 717-815, Unggul 593-716, Madya 466-592, Semenjana 346-465, Marginal 247-345 serta Terbatas 162-246.

"Hasil tes UKBI tidak bisa langsung diketahui karena harus diperiksa ke dalam. Tapi kita yakin para peserta, khususnya para wartawan mampu menjawab pertanyaan yang telah disediakan dan minimal berada di tingkatan unggul," harapnya.

Usai menjawab 90 pertanyaan dan menulis wacana, para peserta pun diajak berdiskusi tentang bahasa Indonesia. Diskusi tersebut dipimpin wartawan senior TB Asmadi yang sengaja dihadirkan Balai Bahasa Kalimantan Tengah.

TB Asmadi mengatakan bahasa Indonesia sebenarnya lebih mudah dari bahasa Inggris. Pengucapan dan penulisan dalam bahasa Indonesia mayoritas sama, sementara dalam bahasa Inggris penulisan dan pengucapan sangat berbeda.

"Bahasa Indonesia juga merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa bagi negara Indonesia yang kaya akan bahasa daerah ini. Indonesia itu negara nomor dua terbanyak bahasa yang mencapai 700 lebih bahasa. Tapi perbedaan 700 bahasa itu bisa disatukan dalam bahasa Indonesia," kata Asmadi.