Jelang Lebaran, Penumpang Bus di Sampit Meningkat Tajam

id terminal sampit, I Ketut Seleb, Penumpang Bus di Sampit Meningkat Tajam

Jelang Lebaran, Penumpang Bus di Sampit Meningkat Tajam

Terminal Patih Rumbih Sampit makin ramai pemudik, seperti yang terlihat pada Selasa (20/6/2017) malam. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Penumpang bus di Terminal Patih Rumbih Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengalami lonjakan signifikan dan diprediksi akan terus meningkat mendekati lebaran.

"Saat awal Ramadhan bus yang berangkat setiap harinya 11 unit, sekarang meningkat menjadi 17 unit. Bus eksekutif berkapasitas 36 orang, sedangkan bus kelas ekonomi berkapasitas 44 orang," kata Plt Kepala UPTD Terminal Patih Rumbih Sampit, I Ketut Seleb di Sampit, Rabu.

Bus dari Terminal Patih Rumbih melayani tujuan Pangkalan Bun, Palangka Raya dan Banjarmasin. Terminal ini juga menjadi terminal transit bagi bus yang mengangkut penumpang dari Pangkalan Bun menuju Palangka Raya dan sebaliknya.

Masyarakat masih memilih bus untuk angkutan mudik karena dinilai masih nyaman dan tarifnya terjangkau. Ini sangat membantu bagi masyarakat yang ingin pulang kampung dengan anggota keluarga cukup banyak.

Sejak H-10 lebaran, jumlah penumpang yang berangkat melalui Terminal Patih Rumbih mengalami peningkatan. Jumlahnya terus meningkat seiring makin dekatnya hari raya Idul Fitri.

Biasanya, jumlah penumpang yang transit hanya sekitar 200 orang, kini meningkat menjadi 400 hingga 500 penumpang. Sedangkan penumpang yang berangkat dari Sampit biasanya hanya 10 hingga 20 orang per hari, kini meningkat menjadi 50 orang.

"Puncak arus mudik diprediksi mulai Kamis malam karena besoknya sudah memasuki cuti bersama sehingga banyak yang warga yang mudik. Sarana dan prasarana sudah kami siapkan," kata Ketut.

Untuk menjamin keselamatan, petugas memeriksa kesehatan sopir dan armada yang akan digunakan. Jika ditemukan ada sopir yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan maupun armada yang tidak laik keselamatan untuk digunakan maka keberangkatannya akan dibatalkan.

Ketut menegaskan, faktor keamanan menjadi pertimbangan utama pihaknya. Penyelenggaraan transportasi juga memprioritaskan kenyamanan penumpang.