Arus Balik di Bandara Muara Teweh Ramai

id arus balik, bandara muara teweh, libur lebaran

Arus Balik di Bandara Muara Teweh Ramai

Pesawat Susi Air siap lepas landas di bandara Beringin Muara Teweh. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Arus balik menggunakan pesawat terbang rute Muara Teweh Kabupaten Barito Utara menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah dan sebaliknya pasca Lebaran 2017 ramai.

"Hari Sabtu ini ada sekali penerbangan dari Muara Teweh - Palangka Raya dan sebaliknya, penumpangnya sama-sama penuh, kemungkinan hari ini puncaknya arus balik lebaran karena Senin (3/7) mulai masuk kerja," kata seorang petugas di Bandara Beringin Muara Teweh, Suriadi, Sabtu.

Menurut Suriadi, penerbangan dengan subsidi ini menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang dengan frekuensi tiga kali sepekan, yakni setiap Selasa, Kamis dan Sabtu dengan harga tiket Rp470.000 belum termasuk pajak bandara (airport tax).

Meski penumpang ramai, arus mudik dan balik tahun ini tidak ada penerbangan tambahan (extra flight).

"Kita harapkan semua penumpang arus balik yang menggunakan pesawat terbang untuk jurusan dari Bandara Beringin Muara Teweh ke Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dapat dilayani," katanya.

Susi Air juga melayani penerbangan rute Bandara Beringin Muara Teweh dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Muara Teweh-Balikpapan, Kalimantan Timur juga tiga kali dalam sepekan yakni setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.

Rute ini sebagai penerbangan reguler atau non subsidi, namun dilayani dengan harga tiket cukup mahal, sekitar Rp1,3 juta per orang.

"Pada penerbangan ke dua kota itu untuk arus mudik tidak terlihat ada lonjakan, penumpangnya minim," kata Suriadi.

Seorang warga Muara Teweh, Alwandi mengatakan, penerbangan Susi Air ke daerah ini sangat membantu warga karena selama ini transportasi udara merupakan jasa angkutan alternatif yang cepat terutama di Kabupaten Barito Utara yang letaknya di pedalaman Kalteng.

"Kalau kita menggunakan angkutan darat, jarak tempuh ke Banjarmasin paling cepat sembilan jam sedangkan Palangka Raya sekitar tujuh jam," katanya.