Mantab! Korban Meninggal di Arus Lebaran Turun Signifikan 42%

id kapolri, arus mudik, arus balik, lebaran 2017

Mantab! Korban Meninggal di Arus Lebaran Turun Signifikan 42%

Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

Jakarta (Antara Kalteng) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran yang ditangani melalui Operasi Ramadniya 2017 turun signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016.

"Jumlah korban meninggal dunia turun 42 persen," kata Jenderal Tito di Mabes Polri, Jakarta,
   
Menurut dia, kondisi arus mudik tahun ini membaik dibandingkan dengan tahun lalu, baik yang mudik ke arah Sumatera, ke Pantura, maupun ke Jalur Selatan.

"Memang ada kepadatan, tapi tidak ada yang 'stuck' apalagi sampai berjam-jam," katanya.

Menurut dia, keberhasilan ini karena difungsikannya tol darurat Brebes-Gringsing dan telah dibangunnya empat jalan layang di Brebes dan Tegal.

Selain itu, kerja sama antarkementerian dan instansi terkait juga ikut andil memperlancar kesiapan pemerintah dalam memfasilitasi arus mudik dan arus balik Lebaran bagi masyarakat.

"Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik dari Polri, Kemenhub, TNI, terutama Kementerian PU Pera, Bapak Presiden dengan langkah-langkah beliau untuk membuat jalur 110 kilometer dari Brebes ke Gringsing itu sangat menolong untuk mengurai arus," katanya.

Selain itu, katanya, pembangunan empat jalan layang dari Brebes ke arah selatan melancarkan arus lalu lintas yang selama ini terganggu perlintasan kereta api.

Untuk arus balik, pihaknya menilai tahun ini juga lebih baik daripada tahun sebelumnya.

"Arus balik memang terjadi kepadatan di Cipali, Cikampek, Nagrek, dan Tanjakan Gentong, tapi relatif berjalan, tidak stuck," katanya.

Ia menyoroti tentang sejumlah area istirahat di Tol Cipali yang mengalami kepadatan jumlah pengunjung sehingga sempat menyebabkan kemacetan di tol tersebut.

"Karena mungkin masyarakat lelah setelah perjalanan panjang. Karena 'rest area' penuh, akhirnya beristirahat di bahu jalan. Ini membuat kemacetan panjang," katanya.