Manado (Antara Kalteng) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan hukuman yang dituntut jaksa atau diputuskan hakim untuk pelaku pelecehan seksual masih belum sesuai undang-undang yang berlaku.
Hal itu terjadi, kata Yohana di Manado Sulawesi Utara, Minggu, karena para jaksa atau hakim belum menggunakan persepektif gender dalam memutuskan perkara pelecehan seksual.
"Memang kenyataannya banyak yang belum sesuai karena mereka masih memakai penilaian yang berbeda, misalnya pelaku harus dihukum 15 tahun penjara, tetapi setelah sampai putusan pelaku hanya dihukum tiga tahun atau satu tahun," kata Yohana.
Tak hanya itu, menurut dia, di beberapa daerah ada juga yang menggunakan secara adat dengan membayar sejumlah denda atau memediasi pelaku dengan korban pelecehan seksual.
Sementara itu Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempaun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Vennetia Danes menilai ringannya hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku pelecehan seksual karena jaksa masih menggunakan KUHP bukan undang-undang khusus yang telah disahkan pemerintah.
Padahal pemerintah telah membuat berbagai peraturan khusus untuk melindungi perempuan dan anak seperti Undang Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dan Perempuan.
Dia mengatakan hal ini menjadi perhatian kementeriannya untuk mengubah pandangan para penegak hukum agar memiliki perspektif gender dalam menangani masalah pelecehan seksual.
"Tahun lalu kami sudah laksanakan pelatihan kepada penegak hukum, tahun ini kami akan adakan lagi pelatihan yang sama dengan jumlah peserta yang lebih banyak agar mereka dapat memiliki perspektif yang sama dengan kami sehingga mereka dapat menjatuhkan hukuman yang tepat kepada pelaku," kata Vennetia.
Berita Terkait
Keseriusan Kalteng memberdayakan perempuan diapresiasi Menteri PPPA
Rabu, 12 Desember 2018 14:43 Wib
Perkuat kerja sama, Menteri Yohana bertemu sejumlah pejabat tinggi Iran
Rabu, 1 Agustus 2018 17:51 Wib
Menteri PPPA Yohana kunjungi Menteri Iran optimalkan kerja sama
Minggu, 29 Juli 2018 19:23 Wib
Dinilai Mengganggu, Menteri PPA Segera Larang Anak Main Game Pokemon GO
Rabu, 3 Agustus 2016 13:40 Wib
Peredaran Video "Lelaki Kardus" Tak Mendidik
Senin, 4 Juli 2016 20:29 Wib
Yohana Resmikan Palangka Raya Kota Layak Anak
Jumat, 5 Desember 2014 14:23 Wib