Waduh! Gelombang Tinggi Nelayan Seruyan Tak Berani Melaut

id Gelombang Tinggi, Nelayan Seruyan, Tak Berani Melaut

Waduh! Gelombang Tinggi Nelayan Seruyan Tak Berani Melaut

Ilustrasi - Gelombang tinggi (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Nelayan di kawasan pesisir pantai Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah belum berani melaut karena keadaan cuaca yang tidak memungkinkan di wilayah laut kabupaten tersebut.

Salah seorang nelayan pesisir Seruyan, Surya (46) di Kuala Pembuang, Rabu mengatakan, cuaca tak menentu cenderung buruk sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

"Cuaca sedang tidak bersahabat dan gelombang tinggi disertai angin kencang sehingga mayoritas nelayan tidak berani melaut," katanya.

Ia mengatakan, kalau pun ada nelayan yang melaut maka tidak akan berani jauh dari bibir pantai, karena saat masa peralihan musim angin timur ke musim angin tenggara cuaca sangat sulit diprediksi.

"Cuaca buruk serta gelombang tinggi bisa datang tiba-tiba, terutama pada pagi dan sore hari," katanya.

Ia menambahkan, selama tidak melaut dan menunggu cuaca atau gelombang kembali normal, sebagian besar nelayan di pesisir "Bumi Gawi Hatantiring" mengisi waktu luang dengan membersihkan atau memperbaiki kapal serta jaring ikan.

Selain itu, banyak pula nelayan yang beraktivitas menangkap ikan di sungai-sungai terdekat untuk bertahan hidup.

"Kemudian ada juga yang merawat kebun dan ternak serta mencari kepiting selama tidak melaut," katanya.

Sementara, Pelaksana Harian Bagian Kelaikan Kapal KSOP Kuala Pembuang Abdullah mengingatkan kepada nakhoda termasuk nelayan agar selalu mewaspadai cuaca buruk di laut yang terjadi secara tiba-tiba.

Berdasarkan data prakiraan tinggi gelombang laut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) edisi Rabu (12/7), menunjukkan ketinggian gelombang laut di wilayah perairan selatan Kalimantan dan wilayah perairan utara Pulau Jawa mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin dari arah timur dan tenggara sekitar 20 knot atau 37 kilometer per jam.

"Meskipun saat ini sudah ada prakiraan cuaca dari BMKG Maritim yang dijadikan pegangan sebelum berlayar. Namun prakiraan itu tetap tidak bisa dijadikan pegangan sepenuhnya karena cuaca di laut cenderung berubah-ubah," katanya.