Pencarian Korban Kapal Tenggelam Terpaksa Dihentikan Akibat Gelombang Tinggi

id seruyan, kapal tenggelam, korban temggelam di Seruyan, Terkendala Cuaca, gelombang tinggi, Pencarian Korban Kapal Tenggelam Terpaksa Dihentikan Akibat

Pencarian Korban Kapal Tenggelam Terpaksa Dihentikan Akibat Gelombang Tinggi

Ilustrasi - (FOTO ANTARA/Amirullah)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pencarian korban kapal tenggelam di perairan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah terkendala oleh hujan yang turun cukup deras.

"Karena cuaca yang tidak memungkinkan maka pencarian korban tidak bisa dilakukan," kata Kapolres Seruyan AKBP Nandang Mu`min Wijaya di Kuala Pembuang, Minggu.

Tim gabungan yang terdiri dari Polair Polres Seruyan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI AL, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kuala Pembuang, Badan SAR Nasional (Basarnas) Sampit terpaksa menghentikan pencarian korban karena gelombang tinggi yang terjadi di perairan laut Seruyan.

"Titik atau lokasi perkiraan kapal tenggelam itu berada delapan mil dari Pelabuhan Samudera Teluk Segintung, namun saat berada di lima mil saja gelombang mencapai dua sampai tiga meter, jadi terpaksa pencarian dihentikan sementara menunggu cuaca dan gelombang reda," katanya.

Kapal Motor (KM) Karya Bersama yang mengangkut sembako dan material bangunan tenggelam di wilayah perairan laut Seruyan, sekitar delapan mil laut dari Pelabuhan Samudera Teluk Segintung pada Sabtu (15/7) sekitar pukul 07.30 WIB karena mengalami kebocoran.

Pelaksana Harian Bagian Kelaikan Kapal KSOP Kuala Pembuang Abdullah mengatakan, berdasarkan Surat Persetujuan Pelayaran (SSP) dari KSOP Gelondong, Sedayu, Jawa Timur, KM Karya Bersama yang dinakhodai Nasrudin bertolak dari Sedayu pada Senin (10/7).

"Kapal membawa sembako berkapasitas 28 gross ton (GT), dan dijadwalkan bersandar di Kuala Pembuang Sabtu (15/7)," katanya.

Ia menambahkan, sebelumnya KM Karya Bersama betolak dari Kuala Pembuang pada Kamis (22/6) dengan nakhoda dan awak kapal berjumlah lima orang, yakni Nasrudin, Hasan Basri, Arpah, Samsul Arifin, dan Syahrul Gunawan.

"Saat keberangkatan, kami sudah cek kapal tersebut sudah dilengkapi alat keselamatan seperti pelampung, bahkan pelampung rakit juga ada," katanya.