Realisasi PAD Barito Utara Masih 40,99 Persen

id Aswadin Noor

Realisasi PAD Barito Utara Masih 40,99 Persen

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Keuangan Daerah Kabupaten Barito Utara, Aswadin Noor. (Istimewa)

penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) itu berasal dari empat sumber pendapatan,"
Muara Teweh (Antara Kalteng) - Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, periode Januari-Juni 2017 mencapai Rp27,4 miliar atau 40,99 persen dari target Rp67 miliar.

"Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) itu berasal dari empat sumber pendapatan," kata Kepala Badan Pengelola Pendapatan Keuangan Daerah Kabupaten Barito Utara, Aswadin Noor di Muara Teweh, Selasa.

Sumber penerimaan PAD tersebut berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Hingga triwulan kedua atau semester I ini, pajak daerah terealisasi Rp2,7 miliar atau 13,91 persen dari target Rp20,1 miliar, retribusi daerah Rp1,7 miliar (31,43 persen) dari Rp5,4 miliar, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Rp15 miliar lebih (41,18 persen) dari target Rp36,5 miliar.

"Untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dengan realisasi Rp7,8 miliar atau 163,17 persen melebihi dari target Rp4,8 miliar," katanya.

Aswadin Noor menjelaskan, satuan organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Barito Utara yang mengelola atau menghasilkan PAD yakni Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan realiasasi Rp743,6 juta atau 67,60 persen dari target Rp1,1 miliar.

Kemudian Dinas Kesehatan dengan penerimaan Rp2,5 miliar atau 64,55 persen dari target Rp3,9 miliar, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah terealisasi Rp468,9 miliar atau 40,59 persen dari rencana Rp946,1 miliar, Badan Pengelola Pendapatan Keuangan Daerah Rp14 miliar lebih atau 40,59 persen dari target Rp34,6 miliar.

Disamping itu Rumah Sakit Umum Daerah (Badan Layanan Umum Daerah) Rp9,1 miliar atau 37,95 persen dari rencana Rp24 miliar, Dinas Perdagangan dan Perindustrian penerimaan Rp323,8 juta atau 35,98 persen dari target Rp900 juta, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan realisasi Rp13,4 juta atau 18,90 persen dari Rp71,2 juta, Dinas Perhubungan Rp278 juta lebih atau 16,29 persen dari Rp1,7 miliar.

"Untuk Dinas Pertanian Rp6,4 juta atau (14,39 persen) dari Rp44,5 juta, Sekretariat Daerah Rp4,2 juta (12,14 persen) dari rencana Rp35 juta serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Rp56,9 juta (11,38 persen) dari Rp500 juta," jelas Aswadin Noor.

Sementara Sekretaris Daerah Pemkab Barito Utara Jainal Abidin meminta seluruh SOPD penghasil atau pengelola pendapatan daerah memaksimalkan penerimaan PAD karena tahun anggaran 2017 tinggal lima bulan lagi.

"Saya minta manfaatkan waktu yang singkat ini dengan baik untuk terus mengoptimalkan penerimaan pajak maupun retribusi daerah," kata dia.

Menurut Jainal, masing-masing SOPD penghasil atau pemungut agar lebih serius dan fokus dalam mengelola penerimaan pendapatan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Tahun anggaran 2017 ini, target PAD cukup besar yaitu sebesar Rp67 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp27 miliar lebih atau 67,62 persen dari target 2016 hanya Rp39,9 miliar.Hal ini dibutuhkan kerja keras, komitmen dan dukungan semua pihak terkait agar target ini tercapai," kata Sekda.

Dia juga meminta kepada seluruh Camat, agar mengikuti serta bagaimana upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi daerah diwilayahnya masing-masing.

Perlunya perubahan mainset yaitu jangan hanya pandai membuat atau menyusun anggaran biaya atau belanja, akan tetapi terpenting harus juga pandai dalam menggali pendapatan.

Badan Pengelola Pendapatan Keuangan Daerah sebagai leading sektor penerimaan PAD agar secara tertib waktu melakukan koordinasi dan rekonsiliasi data dan pendukung lainnya terhadap seluruh SOPD penghasil dan pemungut, katanya.