Diduga Keracunan Kue Cubit, Sedikitnya 6 Orang Dirawat di RSUD Pulpis

id kue cubit, rsud pulpis, keracunan

Diduga Keracunan Kue Cubit, Sedikitnya 6 Orang Dirawat di RSUD Pulpis

Apriliana, salah satu korban dugaan keracunan kue cubit, sedang mendapat perawatan di RSUD Pulang Pisau. (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Sedikitnya enam orang dilarikan ke RSUD Pulang Pisau karena mengalami keracunan, yang diduga akibat dari mengkonsumsi kue cubit yang dijual pedagang kaki lima di kawasan Taman Saran Sungai (TSS) Jalan Tingang Menteng Kelurahan Pulang Pisau. 

Korban keracunan produk panganan ini didominasi anak-anak.    

Tuti (41) orang tua dari korban bernama Kimi (11) dan Rika (9) mengatakan kedua anaknya ini muntah-muntah dan menunjukan gejala keracunan setelah mengkonsumsi kue tersebut.

"Melihat gejala keracunan kami membawa keduanya ke RSUD Pulang Pisau untuk mendapat perawatan," kata Tuti kepada Antara, Rabu (2/8).

Awalnya dirinya tidak mengetahui, apakah keracunan anaknya itu berasal dari kue cubit yang dijual oleh pedagang kaki lima itu. Namun setelah di RSUD, baru dirinya mengetahui ada korban anak-anak lainnya yang juga dirawat dengan gejala keracunan.

Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai guru di SMK ini menjelaskan bahwa setelah dua jam kemudian baru kedua anaknya merasakan gejala keracunan. Kue cubit yang dijual dengan aneka rasa itu dibeli dengan harga Rp13 ribu dan dimakan pada Selasa sekitar pukul 15.00 WIB.

Hal senada juga diungkapkan Apriliani Olivia Putri (16) salah satu korban keracunan makanan lainnya. Siswi SMAN-1 Kahayan Hilir ini mengungkapkan dirinya makan kue cubit itu sekitar pukul 17.00 dan mengalami reaksi keracunan hingga muntah-muntah setelah tiga jam kemudian. Bahkan mengalami diare hingga hampir kehilangan seluruh cairan tubuh dan langsung dilarikan ke RSUD Pulang Pisau.

"Saya beli kue itu karena diberitahui oleh teman saya," terang Apriliani.

Didampingi Fina sang ibu, keluarga yang tinggal di Gang Bolong Handuran Kelurahan Bereng Kalingu ini, hampir memakan seluruh kue yang dibelinya dan hanya menyisakan beberapa saja sehingga menderita gejala keracunan yang cukup parah. 

Selain korban diatas, ada keluarga lain yang mengalami hal serupa. Bahkan diantaranya ada tiga orang termasuk Balita dalam satu keluarga harus menjalani perawatan di ruang anak RSUD Pulang Pulang Pisau.

Kapolsek Kahayan Hilir, Iptu Hadri melalui Kanit Reskrim Bripka Mei Indra Budhi S mengatakan FH selaku pemilik Vitos Kue Cubit masih dimintai keterangan oleh polisi. Penyidik juga telah mengamankan bahan-bahan baku untuk membuat kue tersebut. Keterangan dari proses pembuatannya hingga masa kadaluwarsa bahan-bahan yang digunakan juga masih diteliti.

"Kita masih meminta keterangan terkait dugaan keracunan yang dialami pembeli yang mengkonsumsi kue itu," terang dia.

FH di hadapan penyidik mengaku belum sebulan dirinya berjualan di lokasi TSS Jalan Tingang Menteng dengan menggunakan gerobak yang dikelola oleh pegawainya itu. FH merasa tidak ada yang salah dengan bahan-bahan pembuatan kue cubit itu karena seluruh bahan termasuk pewarna dan pasta yang didapatkan dari sejumlah toko kue yang ada di Pasar Patanak.

Dalam satu hari jumlah pembeli sedikitnya 15 orang dengan dijual Rp13 ribu porsi dengan isi 9 kue cubit. Wanita asal Banjarmasin yang tinggal di Komplek Buruh ini.      
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo MHlth SC menyebut sekitar 6 orang yang mengkonsumsi kue itu sudah mendapat penanganan. Beberapa diantarannya kondisinya mulai membaik.

"Kita sudah mengambil sample dari kue itu untuk diteliti di laboratorium guna mengetahui apa yang penyebab keracunan hingga menyebabkan beberapa korban dirawat di rumah sakit," kata Muliyanto.

Sample kue cubit, terang Muliyanto, pada Rabu ini langsung dibawa ke BPOM Palangka Raya. Dikatakannya bahwa hasil sample uji laboratorium ini baru bisa diketahui dua hari kemudian.