Gubernur Kalteng Sebut Pembakaran Sekolah Itu Kejahatan Luar Biasa, Kenapa?

id sekolah terbakar, gubernur kalteng,

Gubernur Kalteng Sebut Pembakaran Sekolah Itu Kejahatan Luar Biasa, Kenapa?

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran didampingi Ketua DAD Kalteng H Aguatiar Sabran saat menggelar jumpa pers dengan wartawan di aula Rujab Bupati Bartim, Kamis. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran dalam jumpa pers kepada wartawan di Bariro Timur, Kamis mengatakan, pembakaran sekolah adalah kejahatan luar biasa.

"Siapa dalang atau otak pelaku dari kasus pembakaran sekolah, bisa dianggap kejahatan luarbiasa. Karenanya, serahkan semuanya ke aparat kepolisian," katanya diaula Rukab Bupati Bartim.

Menurut Sugianto, Jikapun otak pelaku pembakar sekolah adalah orang yang dituakan atau dianggap salah satu tokoh Kalteng, masyarakat hendaknya menerima dengan lapang dada.

"Jangan karena dia orang yang dianggap sebagai tokoh kalteng lalu warga Kalteng melakukan hal-hal negatif," katanya.

Jika perlu, jangan anggap otak pelaku pembakar sekolah tersebut adalah tokoh Kalteng. Hanya orang kerdil yang memiliki cara dan pola membakar sekolah.

"Kenapa dianggap kejahatan luar biasa? Karena meninggalkan trauma pada anak-anak dan butuh dana untuk pembangunan sekolah tersebut, yang nyatanya berasal dari Pemerintah dari pajak-pajak yang dibayarkan masyarakat. Kejahatan seperti ini bisa disebut lebih jahat dari teroris," katanya.

Oleh karena itu, Sugianto meminta media atau wartawan tidak memperkeruh suasana dengan pemberitaan yang bersifat adu domba. Lebih baik menyerahkannya kepada aparat kepolisian untuk bertindak tegas.

Ia juga menyatakan, siapa pun dalang atau otak pelaku pembakaran sekolah dasar di Palangka Raya beberapa waktu lalu layak mendapatkan hukuman setimpal.

Ia juga meminta media yang ada di Bartim maupun Kalteng hendaknya memberitakan hal-hal positif tentang Kalteng. Terutama tentang dunia pendidikan agar tidak meninggalkan trauma pada korban kebakaran sekokah, terutama para pelajarnya.