Baznas, Muhammadiyah dan NU Sinergi Potong dan Bagi Hewan Kurban

id baznas, muhammadiyah, nahdlatul ulama, idul adha

Baznas, Muhammadiyah dan NU Sinergi Potong dan Bagi Hewan Kurban

Badan Amil Zakat Nasional (Istimewa)

Jakarta (Antara Kalteng) - Badan Amil Zakat Nasional, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama melakukan sinergi pemotongan hewan kurban di Desa Sukajadi Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Hari Raya Idul Adha 1438 H, Jumat.

"Bazbnas mengajak masyarakat untuk memindahkan perputaran ekonomi dan manfaatnya dari kota kepada masyarakat desa. Dengan membeli, menyembelih dan mendistribusikan daging kurban di desa, dapat membangkitkan ekonomi umat di desa melalui pemberdayaan peternak desa," kata Ketua Baznas Bambang Sudibyo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Pada kesempatan tersebut, sebanyak 52 kambing dibeli, disembelih dan dibagikan di delapan kelurahan se-Kecamatan Tamansari. Kegiatan itu melibatkan masyarakat desa setempat sebagai penyelenggara acara pemotongan hewan kurban.

Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari yang menjadi lokasi pemotongan hewan kurban tersebut terletak di wilayah kaki gunung dengan 40 persen penduduknya tergolong miskin.

Mereka sehari-hari bekerja sebagai petani, pengurus kebun dan buruh tani. Penghasilan penduduk desa itu rata-rata tiap bulan sekitar Rp500.000 sampai dengan Rp750.000, membuat mereka memiliki keterbatasan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dasar.

Sebelumnya, NU Care-LazisNU dan LazisMu yang merupakan lembaga amil zakat nasional terbesar tersebut lebih dahulu berkolaborasi dalam rangka mengaktualisasikan semangat kebersamaan melalui program Nusantara Berkurban untuk Indonesia Berkemajuan (NBIB).

Program NBIB dirancang untuk memastikan ibadah kurban dapat memberi kebermanfaatan yang manfaatnya dapat dirasakan langsung mulai dari budi daya ternak hingga kelompok sasaran, dikelola dengan prinsip pemberdayaan agar dapat memberi dampak sosial dan ekonomi ke masyarakat.

"Semangat itu selaras dengan Program Kurban Berdayakan Desa yang digagas Baznas untuk membangkitkan potensi ekonomi umat hingga triliunan rupiah pada saat hari besar umat Muslim ini," tuturnya.

Manfaat lain, kata dia, adalah peningkatan gizi masyarakat desa yang akan sangat dirasakan melalui program tersebut. Potensi pengembangan ternak di desa juga sangat tinggi karena populasi hewan ternak hingga saat ini masih terkonsentrasi di desa.

Dengan gerakan kurban berdayakan desa, lanjut dia, maka para peternak itu tidak hanya sebatas mendapatkan upah dari merawat hewan ternaknya, tetapi dapat dikembangkan usahanya dan disehatkan fisiknya dengan kandungan protein tinggi.

"Selain di Sukajadi, Baznas menyiapkan pemotongan kurban di 108 titik/ desa di 20 provinsi di Indonesia dengan sasaran penerima manfaat meliputi daerah miskin dan tertinggal, daerah pedalaman, belum pernah atau jarang mengkonsumsi daging, daerah program  pemberdayaan peternakan Baznas, komunitas adat terpencil dan mualaf," ujarnya.