Pelayanan PLN di Gunung Mas Menjadi Sorotan

id PLN gumas, PLN, pemadaman listrik

Pelayanan PLN di Gunung Mas Menjadi Sorotan

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Gumas, Herie A Junas. (Foto Antara Kalteng/Jemmy Kamis)

Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Masih sering terjadinya pemadaman listrik mendadak alias byarpet di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), membuat masyarakat semakin mengeluhkan terhadap pelayanan BUMN itu dan hal itu kini menjadi sorotan dari berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali kalangan DPRD Kabupaten Gumas.

Masyarakat menyatakan pemadaman listrik mendadak, sementara PLN mengklaimnya sebagai adanya jadwal pemadaman bergilir. Artinya, pihak PLN di Kabupaten Gumas masih minim melakukan sosialiasi berkaitan dengan jadwal pemadaman bergilir itu.

"PLN harus melakukan sosialisasi, berkaitan dengan adanya pemadaman listrik bergilir, karena banyak warga tidak tahu. Ya tahunya listrik padam mendadak," cetus Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Gumas, Herie A Junas saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (4/9/17).

Menurutnya, penjelasan atau sosialisasi itu perlu dilakukan PLN terkait dengan jadwal pemadaman, untuk meredam atau mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat, akibat masalah tersebut.

"Bila perlu, jadwal pemadaman ditempel di setiap rumah pelanggan PLN yang terkena dampak pemadaman bergilir," kata Joe-sapaan akrabnya.

Ia mengharapkan PLN dapat terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya. Meskipun demikian, Politisi PKPI ini mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum kepada pihak PLN atas kejadian pemadaman listrik mendadak itu. 

Diberitakan Antara Kalteng sebelumnya, belakangan ini di wilayah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), khususnya di Kota Kuala Kurun, dan Kecamatan Tewah kerap kali terjadi pemadaman listrik secara mendadak alias byarpet. Ternyata, pemicunya disebabkan rusaknya salah satu dari lima unit mesin PLTD di jalan lintas Kurun-Tewah.

Untuk daya mampu mesin PLTD itu, totalnya mencapai 3.750 Kilo Watt (KW). Rusaknya satu unit mesin PLTD sewa, membuat PLN kehilangan daya 650 KW. Padahal, kebutuhan listrik masyarakat Kota Kuala Kurun pada beban puncak malam sekitar 3.330 KW.

"Kita mengalami defisit daya listrik sebesar 200 KW, sehingga pemadaman listrik secara bergiliran terpaksa kita lakukan," ungkap Kepala PLN Rayon Kuala Kurun Quranis Eka Zulstra saat dikonfirmasi Antara Kalteng, belum lama ini.