BPTP Kalteng Bantu Teknologi Penanaman Padi Kotim

id Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri, BPTP Kalteng

BPTP Kalteng Bantu Teknologi Penanaman Padi Kotim

Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan Kepala Dinas Pertanian Kotim I Made Dikantara bersama pejabat lainnya melakukan tanam perdana padi sistem Jarwo Super di Desa Sungai Sugih Kecamatan Kotabesi, Selasa (5/9/2017). (Foto Humas Pemkab Kotim)

Sampit (Antara Kalteng) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Tengah, memberi dukungan teknologi penanaman padi untuk petani di Kabupaten Kotawaringin Timur agar produksi padi makin meningkat.

"Kami mencoba menerapkan metode Jarwo (jajar legowo) yang merupakan metode menanam padi dengan merekayasa jarak tanam. Dalam metode ini semua tanaman padi berada di pinggir sawah. Hasilnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem biasa," kata Ketua BPTP Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah, Ferry Fahruddin di Sampit, Selasa.

Sistem ini mulai diujicobakan di Desa Sungai Sugih, Kelurahan Kota Besi Hulu Kecamatan Kotabesi. Tanam perdana gelar teknologi Jarwo Super ini dihadiri Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, I Made Dikantara dan pejabat lainnya.

Kegiatan ini merupakan inisiasi BPTP Balit Bangtan Provinsi Kalimantan Tengah dalam melakukan desiminasi teknologi tepat guna spesifik. Desa Sungai Sugih dipilih karena capaian keberhasilan Kelompok Tani Karya Mupakat dalam menerapkan sistem mekanisasi pertanian (ricetranplenter) dalam sistem usaha tani.

Desa ini nantinya diharapkan menjadi percontohan desa modernisasi pertanian. Mekanisasi pertanian melalui metode tersebut juga nantinya akan lebih menguntungkan karena akan menghemat tenaga, waktu, dan biaya.

Pengembangan teknologi Jarwo Super bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi padi dalam mendukung program Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (Upsus Pajalele) di Kalimantan Tengah. Secara prinsip metode Jarwo Super sama dengan Jarwo Biasa, namun variabelnya dibuat lebih optimal.

Menurut Ferry, hasil pengujian yang dilakukan Badan Litbang di Kabupaten Indramayu, menunjukan bahwa penanaman padi sistem Jarwo Super dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 14,4 ton gabah kering giling per hektare, sementara sistem Jarwo Biasa hanya mampu menghasilkan rata-rata sekitar 6 ton gabah kering giling per hektare.

Gelar teknologi Jarwo Super di Desa Sungai Sugih dilaksanakan di lahan seluas 25 hektare yang akan didesain sebagai  Wahana Desiminasi bagi petani untuk dapat lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam usaha tani. Manfaatnya tentu akan dirasakan oleh petani sendiri.

Wakil Bupati HM Taufiq Mukri menyampaikan dukungan penuh terhadap dipilihnya lokasi Desa Sungai Sugih sebagai rintisan menuju Desa Modernisasi Pertanian di Kalimantan Tengah. Upaya-upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, khususnya padi perlu dikawal secara optimal sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap target-target pembangunan di Kotawaringin Timur.

"Sehingga tidak menutup kemungkinan Kotawaringin Timur akan dapat menjadi penyumbang beras dan gabah tertinggi di Kalimantan Tengah. Pada akhirnya, melalui implementasi gelar teknologi Jarwo Super mendapatkan hasil sesuai dengan harapan sehingga dapat mewujudkan swasempada pangan di Kalimantan Tengah," kata Taufiq.

Taufiq bersama pejabat lainnya turut melakukan uji coba menanam padi Jarwo Super menggunakan alat transplanter pertanian. Taufiq kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan sektor pertanian dengan harapan kesejahteraan petani juga terus meningkat.