Buaya Muncul ke Permukiman, Warga Sampit Waswas

id kotawaringin timur, sampit, kotim, waswas buaya, buaya, Buaya Muncul, Warga Sampit Waswas, Buaya Muncul ke Permukiman, Warga Sampit Waswas

Buaya Muncul ke Permukiman, Warga Sampit Waswas

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

...Buaya hanya muncul, kemudian tenggelam. Tapi meski begitu, tetap saja menakutkan. Yang namanya binatang buas, kalau kelaparan pasti akan memangsa apapun yang bisa dimakannya,"
Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah waswas dengan kemunculan buaya yang kini mulai terlihat di perairan kawasan kota Sampit.

"Kaget juga begitu mengetahui ada motoris kelotok yang melihat buaya muncul karena aktivitas kapal besar dan kelotok di perairan kawasan kota ini kan cukup padat. Kalau buaya sampai muncul di sini, berarti ada pemicunya," kata Samsudin, warga Sampit, Minggu.

Beberapa motoris kelotok melihat kemunculan buaya di perairan dekat kawasan Mentaya Seberang. Dari bentuk kepalanya, buaya tersebut diduga jenis buaya muara atau sering disebut buaya kodok karena bentuk kepalanya mirip kepala kodok.

Kabar munculnya buaya di perairan kawasan kota, dinilai tidak lazim. Selama ini buaya sering muncul di perairan kawasan Mentaya Hilir Selatan dan sekitarnya, khususnya di sekitar Pulau Lepeh, yakni pulau kecil di tengah Sungai Mentaya yang diduga menjadi habitat buaya karena buaya sering terlihat berjemur di kawasan itu.

Munculnya buaya di perairan dekat permukiman, membuat masyarakat waswas karena sebagian masyarakat pinggiran sungai masih banyak beraktivitas di sungai. Masyarakat khawatir kemunculan buaya mendekati permukiman karena makin sulit mendapatkan makanan di habitatnya sehingga mulai menyasar ke kawasan permukiman.

"Sejauh ini memang belum ada gangguan. Buaya hanya muncul, kemudian tenggelam. Tapi meski begitu, tetap saja menakutkan. Yang namanya binatang buas, kalau kelaparan pasti akan memangsa apapun yang bisa dimakannya," kata Samsudin.

Masyarakat juga menduga, kemarau yang mulai terjadi bisa menjadi pemicu sehingga buaya menyasar ke kawasan permukiman. Pasang dan surut air sungai membuat buaya harus menyesuaikan diri dengan kondisi permukaan dan arus air.

Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Kalimantan Tengah di Sampit, Muriansyah mengaku belum mendapat laporan terkait masalah itu. Jika kabar itu benar, Muriansyah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai agar tidak menjadi korban terkaman buaya.

"Saya belum dapat informasi terkait masalah ini. Ini akan segera kami telusuri informasinya," kata Muriansyah.

Serangan buaya memang masih menjadi ancaman bagi masyarakat yang beraktivitas di Sungai Mentaya. Beberapa tahun terakhir, hampit tiap tahun ada saja warga yang diterkam buaya. Sebagian korbannya meninggal dunia, bahkan ada yang jenazahnya tidak ditemukan lagi.

Untuk mencegah jatuh korban jiwa akibat terkaman buaya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam memasang pengumuman peringatan waspada ancaman buaya di sejumlah lokasi bantaran sungai. Populasi buaya di Sungai Mentaya yang diperkirakan masih cukup banyak, harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.