Pengacara Ini Sempat Takut Diduga Tas Berisi Bom, Ternyata?

id Temuan Ransel Mencurigakan, Kompol Bronto Budiyono, Hendri S Dalim, pengacara, advoksi, di duga bom, ransel berisi bom

Pengacara Ini Sempat Takut Diduga Tas Berisi Bom, Ternyata?

Tim Gegana Polda Kalteng mengamankan tas mencurigakan yang diduga berisi bahan peledak yang berada di depan kantor Advokad Hendri S Dalim Jalan Temanggung Tilung induk, kota Palangka Raya, Senin (18/9/17). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Saya selama ini merasa tidak pernah ada musuh, kendati pekerjaan saya sebagai pengacara,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Warga di Jalan Temangungg Tilung Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin, sekitar pukul 13.00 WIB mendadak heboh, dengan adanya temuan tas ransel warna hitam yang diduga berisi bahan peledak

"Setelah kita lakukan pendeteksian oleh tim Gegana Polda Kalteng, ternyata isi tas tersebut yang semula berisi bahan peledak ternyata tidak ada. Hanya saja isi dalam akan dilakukan pengecekan di maskas Gegana," kata Wakapolres Palangka Raya Kompol Bronto Budiyono saat berada di lokasi temuan.

Bronto menjelaskan, tas ransel warna hitam yang mencurigakan itu berada tepat di depan bagian samping kantor Advokasi pengacara milik Hendri S Dalim. Mendapatkan laporan itu jajaran Polres langsung menghubungi pihak gegana setempat.

Alhasil barang yang diduga di dalamnya berisi ikat pinggang dan beberapa benda lainnya langsung dibawa ke mas kas gegana, guna dilakukan pengecekan seperti mana bisanya.

"Kalau bocoran tadi isinya bukan salah satu bahan peledak, maka dari itu petugas akan mengecek dalamnya untuk mengetahui apa sebenarnya isi di dalamnya," katanya.

Dilain pihak, Hendri S Dalim pemilik kantor Advokasi pengacara mengaku takut hal tersebut adalah teror bagi dirinya beserta karyawannya. Untungnya setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata apa yang dibayangkannya itu tidak benar.

"Saya selama ini merasa tidak pernah ada musuh, kendati pekerjaan saya sebagai pengacara," ucapnya.

Hendri menambahkan, tas mencurigakan entah milik siapa itu pertama kali ditemukan oleh salah satu stafnya sejak pagi pukul 08.00 WIB. Kemudian ia menanyakan kepada kepada tetangga kanan kiri yang berada di kantornya.

"Ketika kita tanyakan kedua tetangga yang bersebelahan dengan kantor kami itu tidak mengetahuinya. Makanya kita melaporkan pihak yang berwajib mengenai hal itu," demikian Hendri.