Mahasiswa Harus Memahami Makna Data dan Statistik

id Kepala BPS Kalteng, Hanif Yahya, seminar Hari Statistik Nasional 2017

Mahasiswa Harus Memahami Makna Data dan Statistik

Para pemateri Kerja Bersama dengan Data mendapat plakat dari BPS Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Senin (25/9). (Foto Antara Kalteng/Jaya Wirawana Manurung)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah terus berupaya mengenalkan data dan statistik kepada mahasiswa agar dapat memahami sekaligus memaknai penggunaannya bukan hanya untuk membuat skripsi ataupun tesis, melainkan ketika telah berada di dunia kerja.

Hal ini yang mendasari dilaksanakan seminar Hari Statistik Nasional 2017 bertema Kerja Bersama Dengan Data menggandeng Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya di sela-sela seminar, Palangka Raya, Senin.

"Walau menggandeng UMP, seminar ini tetap diikuti seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang ada di Palangka Raya. Para peneliti, dosen, pemerintah dan masyarakat dari berbagai lapisan juga turut hadir dalam seminar ini," tambahnya.

Pemateri yang dihadirkan dalam seminar ini yakni, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI M Sairi Hasbullah, Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 Agustin Teras Narang, dan Rektor UMP Dr Bulkani MPd.

Hanif mengatakan Deputi BPS Pusat dihadirkan karena sangat ahli dalam memaknai data, sedangkan Teras Narang karena selama menjabat sebagai Gubernur Kalteng selalu menggunakan data BPS, dan Rektor UMP dari sisi akademik untuk membahas polusi demokrafik.

"Artinya, ada tantangan dan peluang bagi generasi muda Indonesia, khususnya Kalteng, bagaimana memberikan sumbangan dalam berkarya. Jadi, hal ini yang mendasari kita untuk terus mengenalkan dan meningkatkan pemahaman dalam memahami data serta statistik," kata Hanif.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI M Sairi Hasbullah mengapresiasi seminar yang bertujuan memberikan pemahaman terhadap fungsi statistik kepada Pemerintah, Akademisi termasuk para mahasiswa serta semua lapisan masyarakat.

Dia mengatakan di zaman modern ini, tidak bisa dielakkan lagi, apapun pembangunan yang akan dilakukan tetap harus memahami data. Sebab, data itu digunakan untuk perencanaan, monitoring hingga evaluasi terhadap pembangunan yang sedang maupun akan dilaksanakan.

"Semua itu bisa terealisasi apabila memiliki data yang betul-betul akurasinya bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, seminar ini mendekatkan kepada masyarakat betapa sangat penting ketersediaan dan kegunaan data," kata Sairi.