11 Wartawan Barut Ikuti UKW PWI Kalteng

id wartawan barut, pwi, ukw

11 Wartawan Barut Ikuti UKW PWI Kalteng

Peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Kabupaten Barito Utara saat mengikuti UKW di Hotel Nascar Palangka Raya, Kamis. (Istimewa)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sebanyak 11 wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Barito Utara yang biasa bertugas di daerah setempat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan yang digelar PWI Provinsi Kalimantan Tengah untuk jenjang Wartawan Muda, Madya dan Utama.

"Pelaksanaan UKW ke IX yang dilaksanakan PWI Kalteng ini kami mengirimkan 11 wartawan dari berbagai media cetak dan media online," kata Ketua PWI Barito Utara Roby Cahyadi saat menghadiri pembukaan UKW di Palangka Raya, Kamis.

Ke-11 wartawan Sunrise Sinulingga (Kalamanthana), Melkianus (Kalamanthana), Agustian Rajab (Kalamanthana) Akhmad Pudaili (Kalamnthana), Fauzinur Maulana (Dayak Post), Rayu Hadi (Tabengan), M Yamani (Media Kalteng), Sandi Sarjito (Merdeka News), Sigit Permana (Palangka Ekspres), Safrudianto (Batara TV) dan Aprian Noor (Itulah.com).

Menurut Roby, dengan apa yang sudah didapatkan di UKW ini, diharapkan para wartawan yang lulus uji kompetensi bisa menularkan ilmunya kepada wartawan yang lain dan terus mengembangkan serta meningkatkan kemampuannya di bidang jurnalistik.

"Diharapkan kedepannya wartawan yang telah mengikuti UKW ini bisa menjalankan tugas jurnalistik lebih baik dan profesional," katanya.

Sementara itu Ketua PWI Kalimantan Tengah, Sutransyah, dalam sambutannya mengatakan kegiatan UKW ke IX ini diikuti sebanyak 49 wartawan dari 13 Kabupaten se Kalimantan Tengah.

"Para pemateri berasal dari Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Kegiatan UKW ini merupakan salah satu program bagian pendidikan dan pelatihan PWI Kalteng tahun 2017, yang aman enam kali dilaksanakan di Palangka Raya tiga kali dilaksanakan di daerah. Dan diharapkan dengan pelaksanaan UKW ini bisa mendorong kerja wartawan semakin profesional," kata Sutransyah.

Dia mengatakan berhasil dengan tidaknya dalam mengikuti UKW ini tergantung para peserta. Para penguji ini paham betul bagaimana kondisi teman-teman wartawan untuk memajukan organisasi di daerah.

"Karena mereka ini lah garda terdepan sehingga PWI selalu bisa dimana saja berada. Karena PWI sudah ada di 13 Kabupaten se Kalteng," kata dia.

Sekretaris Dewan Penasehat PWI Pusat M Nuh Wutumena mengatakan kegiatan UKW yang dilaksanakan di Kalimantan Tengah ini merupakan angkatan ke IX, berarti didalam kalender kegiatan UKW seluruh Indonesia, kegiatan UKM Kalimantan Tengah termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan apalagi di Sulawesi.

"Ini kegiatan UKW angkatan ke IX, mudah-mudahan sebentar lagi atau tahun ini juga ada lagi kegiatan UKW angkatan berikutnya yaitu angkatan X. Apa yang terlihat dimata pengurus PWI pusat adalah bahwa PWI Kalteng menjalin kerjasama dengan baik dengan Pemerintah Provinsi yang selama ini berlangsung dengan baik," kata Nuh.

Dalam hal ini, katanya ada kepercayaan dari Pemprov Kalteng, demikian juga ada penghargaan yang diberikan Pemprov Kalteng dalam partisifasinya terhadap setiap program Pemprov Kalteng khususnya di Pemerintah di masing-masing Kabupaten di Kalimantan Tengah.

Dikatakannya, dinamika UKW saat ini terus meningkat. Hari ini kalau tidak keliru tengah berlangsung juga kegiatan UKW di Jawa Timur, Malang, Lampung dan di beberapa kabupaten. Apa artinya itu? UKW adalah sebuah keniscayaan, langkah yang ditempuh oleh dewan pers beserta organisasi-organisasi konstituennya untuk bagaimana meningkatkan kualitas mutu dari wartawan Indonesia yang ada.

"Jumlah wartawan saat ini secara nasional diperkirakan sekitar 30 ribu hingga 40 ribu orang. Dari jumlah tersebut, jumlah anggota PWI data terakhir itu diperkirakan mendekati 19 ribu wartawan. Dari jumlah itu sudah 9 ribu wartawan yang dinyaatakan kompeten. Apa artinya ini, disatu sisi, kita bangga ada peningkatan wartawan dalam kuantitas tetapi dari jumlah itu secara jujur kita mengakui bahwa secara kualitas wartawan Indonesia masih dipertanyakan oleh publik terutama penyalahgunaan profesi dalam kesehariannya," jelas dia.