Pembangunan Jalan Khusus Angkutan Sampit-Bagendang Terbentur Status Kawasan

id DPRD KOtim, DPRD Kotawaringin Timur, Jhon Krisli, sampit, bagendang

Pembangunan Jalan Khusus Angkutan Sampit-Bagendang Terbentur Status Kawasan

Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Jhon Krisli. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Pembangunan jalan khusus angkutan barang yang menghubungkan Kota Sampit menuju Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, terbentur status kawasan.

Ketua DPRD Kotawaringin Timur Jhon Krisli di Sampit, Jumat mengatakan, rencana proyek tersebut sudah lama, namun karena sebagian jalannya melintas di kawasan hutan, membuat hal itu harus tertunda.

"Padahal kita sudah menyiapkan anggaran di APBD 2017 ini, karena ditunda maka dana tersebut tidak terserap. Sekarang kita sedang mengupayakan perizinannya ke pemerintah pusat dan mudah-mudahan di 2018 nanti proyek tersebut bisa mulai di kerjakan" tambahnya.

Ruas jalan tersebut nantinya akan khusus di lalui oleh kendaraan angkutan barang, seperti minyak mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan jenis barang lainnya.

Jhon menargetkan perizinan pelepasan dan pinjam pakai kawasan yang akan di bangun ruas jalan tersebut bisa selesai pada akhir 2017.

"Kita sudah menunjuk sejumlah orang untuk membentuk tim agar program tersebut bisa berjalan secepatnya. Tim tersebut akan mengurus prosedur pembangunan jalan tol ke Provinsi Kalimantan Tengah. Hal itu dilakukan karena ruas jalan tersebut merupakan tanggung jawab provinsi," terangnya.

Pembangunan jalan tol itu sendiri dianggap bisa memberikan dampak pada pendapatan asli daerah (PAD). Hal itu karena setiap kendaraan yang melintas akan dikenakan tarif.

Selain itu, tol tersebut juga diperuntukkan untuk kendaraan bertonase besar. Sehingga tidak mengganggu jalan umum dan juga kerusakan jalan bisa diminimalisasi.

"Kita berharap pemerintah pusat, daam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bisa mengabulkan permohonan yang kita ajukan, sehingga pembangunannya bisa segera di mulai. Untuk masalah anggaran tidak menjadi masalah, sebab jika memang tidak mampu di kerjakan secara reguler maka bertahap, tahun jamak," demikian Jhon.