Stunting Jadi Perhatian Serius Pemkab Gunung Mas

id Stunting, gunung mas, kuala kurun, Stunting Jadi Perhatian Serius Pemkab Gunung Mas

 Stunting Jadi Perhatian Serius Pemkab Gunung Mas

Tampak siswa antusias mengikuti sosialiasi cegah stunting di GPU Tampung Penyang Kuala Kurun, Selasa (3/10/17). (Foto Antara Kalteng/Jemmy Kamis)

Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kardinal megungkapkan, salah satu cara menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan unggul adalah dengan memperbaiki konsumsi pangan masyarakat. 

"Kini stunting menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak, terutama pemkab Gumas," kata Kardinal di Kuala Kurun, Rabu.

Menurutnya, stunting berkaitan erat dengan beberapa faktor, antara lain kurang gizi, kurang higinitas dan pola rawat anak.

Selain itu, kurang beragamnya asupan makanan, kurangnya gizi ibu, dekatnya jarak antar kelahiran, kurangnya pemberian ASI eksklusif, perilaku BAB di ruang terbuka serta kurangnya ketersediaan pangan rumah tangga.

Ia mengatakan, guna mengatasi berbagai permasalahan tadi, diperlukan upaya-upaya di sektor hulu. Antara lain dengan meningkatkan produksi pangan dan kebutuhan kalori daerah, harga pangan yang tercapai oleh masyarakat hingga pengawasan keamanan pangan yang memadai dan kesadaran masyarakat tentang gizi seimbang dan sanitasi.

"Salah satu cara menciptakan SDM berkualitas adalah dengan memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat. Itu dapat diwujudkan jika makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung zat gizi lengkap, sesuai kebutuhan tubuh dengan jumlah yang seimbang antar kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna serta daya terima dan daya beli masyarakat," katanya

Ia menambahkan, Kabupaten Gumas memiliki potensi besar pangan lokal sumber karbohidrat non beras. Namun keberadaannya sampai saat ini masih dilihat dengan sebelah mata, sehigga kurang perhatian dan kurang terberdayakan. 

"Untuk mengolah bahan makanan yang tersedia di sekitar dengan baik dan menjadi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) kita harus memanfaatkan apa yang tersedia di sekitar kita," demikian Kardinal.