183 Rumah Gunung Timang Diterangi Listrik PLN

id Bupati Barito Utara, Nadalsyah, Listrik, PLN

183 Rumah Gunung Timang Diterangi Listrik PLN

Bupati Barito Utara H Nadalsyah bersama pihak PLN Rayon Muara Teweh usai melaksanakan peresmian listrik di lima desa di Kecamatan Gunung Timang, Rabu. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Sebanyak 183 rumah warga di lima desa wilayah Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah kini sudah mendapat penerangan listrik desa dari PT PLN.

Peresmian listrik desa itu dilakukan Bupati Barito Utara, Nadalsyah di Desa Ketapang Kecamatan Gunung Timang, Rabu.

Ratusan rumah warga yang dialiri listrik untuk sementara dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) PLN Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang tersebar di Desa Baliti, Walur, Ketapang, Rarawa dan Malungai.

Menurut Nadalsyah, keberhasilan ini merupakan sebuah perjuangan yang sangat panjang atas pelaksanaan pembangunan khususnya dibidang penerangan desa mengingat beberapa faktor yang harus diterima dan dihadapi sebagai sebuah kondisi yang terjadi.

"Alhamdulillah saat ini kita semua sudah dapat menikmati pembangunan tersebut, khususnya dibidang penerangan listrik desa yang kedepannya diharapkan dapat nyala 24 jam," katanya.

Bupati Nadalsyah juga mengapresiasi adanya dukungan dari semua pihak, terutama pihak PLN yang telah bersama-sama Pemerintah Kabupaten Barito Utara dalam melaksanakan pembangunan, terutama pembangunan disektor penerangan.

Program listrik desa ini merupakan prioritas untuk dapat juga dinikmati oleh seluruh desa dan kelurahan dalam wilayah Kabupaten Barito Utara menjadi terang berderang mengingat Barito Utara memiliki potensi gas dari sumur gas Karendan yang dikelola oleh PT Ophir Indonesia yang merupakan sumber utama pembangkit listrik gas yang menjadi kebanggaan masyarakat Barito Utara pada khususnya, dan Kalimantan Tengah pada umumnya.

"Saya terus memperjuangkan agar seluruh desa yang belum ada listriknya dapat diterangi listrikl dari PLN," ujar Nadalsyah.

Sementara Manajer Rayon PLN Muara Teweh, Permono Gunawan mengatakan saat ini warga yang sudah lengkap administrasi dan telah dilakukan pemasangan meteran (Kwh) listrik itu sebanyak 183 rumah.Lima desa ini merupakan desa yang belum menikmati listrik dari PLN.

"Untuk sementara listrik ini di lima desa itu nyala hanya sekitar 14 jam sejak sore hingga pagi sama dengan Desa Kandui dengan beban puncak 330 kilowatt, karena kita masih pakai PLTD," katanya.

Permono mengatakan dengan beroperasinya listrik di lima desa ini akan terkoneksi dengan PLTD di Kelurahan Montallat dengan daya 110 KW, sehingga sepanjang ruas jalan menuju Kecamatan Montallat akan dialiri listrik. Dimana sebelumnya kedua mesin pembangkit tersebut berdiri sendiri.

Jadi untuk sementara listrik di PLTD Kandui dan Montallat beroperasi 14 jam, sambil menunggu jaringan kabel listrik dari Desa Sikui Kecamatan Teweh Baru hingga Kandui Kecamatan Gunung Timang tersambung yang merupakan jaringan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang gasnya dari blok Bangkanai di Desa Karendan Kecamatan Lahei.

"Kita harapkan pada triwulan pertama 2018 nanti jaringan kabel listrik dari PLTMG antara Sikui sampai Kandui sudah tersambung dan listrik di Kandui hingga Montallat sudah nyala 24 jam," jelas dia.

Seorang warga Desa Rarawa, Taufik mengatakan sangat gembira dengan beroperasinya atau nyalanya listrik di desa mereka, karena selama ini belum menikmati listrik dari PLN.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan PLN atas nyalanya listrik di desa kami, setelah menanti selama 20 tahun baru hari ini lisrik dari PLN sudah menerangi rumah warga," katanya.