Ini Produksi Jagung Petani Barito Utara Januari-Agustus

id jagung barut, panen jagung, jagung, distan barut

Ini Produksi Jagung Petani Barito Utara Januari-Agustus

Sejumlah petani jagung di Desa Batu Raya dan Mampuak kabupaten Barito Utara memanen tanaman jagung. (Foto Distan Barut)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Produksi tanaman jagung di sejumlah lahan pertanian masyarakat di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Januari-Agustus 2017 mencapai 16.782 ton di atas lahan seluas 2.880 hektare.

"Tanaman jagung saat ini merupakan salah satu komoditi unggulan di Barito Utara karena punya pasar yang baik," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Setia Budi di Muara Teweh, Senin.

Menurut Budi, tahun ini luas lahan tanaman jagung varietas hybrida dengan sasaran mencapai 12.000 hektare diantaranya tersebar di wilayah Kecamatan Teweh Baru, Gunung Timang, Teweh Timur dan Teweh Tengah.

Saat ini sedang panen jagung di Desa Mampuak Kecamatan Teweh Timur dan Batu Raya Kecamatan Gunung Timang melakukan panen jagung.

"Jagung petani daerah ini dijual untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak di Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan," katanya.

Sementara Bupati Barito Utara, Nadalsyah Kabupaten Barito Utara diberi target oleh pemerintah pusat untuk membuka lahan pertanian tanaman jagung mencapai 52.000 hektare di sembilan kecamatan hingga tahun 2020.

"Kami mendapat kepercayaan pemerintah pusat membuka tanaman jagung skala besar sehingga ditargetkan hingga empat tahun ke depan Barito Utara akan menjadi lumbung tanaman jagung di Kalteng," katanya.

Menurut Nadalsyah, untuk mendukung program tersebut Pemkab Barito Utara tahun 2017 menawarkan pembukaan lahan untuk tanaman jagung secara luas di sejumlah desa di antaranya Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru, kemudian Desa Batu Raya I seluas 975 hektare dan Batu Raya II seluas 750 hektare.

Dengan adanya perintah pemerintah pusat maka juga terbit peraturan baru yaitu tidak boleh membuka lahan dengan cara membakar. Itu menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah daerah sehingga perlu menggandeng Perusahaan Daerah "Batara Membangun" untuk membuka lahan secara modern tanpa membakar.

"Untuk menjalankan program tanaman jagung itu pemerintah pusat memberikan bantuan bibit jagung dengan sarana pendukung berupa pupuk pertisida dan herbisida," kata Nadalsyah.

Gaji dibayarkan oleh Perusda "Batara Membangun" dengan sistem kemitraan dan membuka lahan serta membina masyarakat untuk bertani kemudian hasil dari panen itu untuk petani sendiri.

"Jadi mengenai hasil panen, petani tidak akan dirugikan dan tidak akan dibebankan karena petani bekerja sudah mendapatkan upah. Jangan sampai ada opini masyarakat bahwa Perusda memaksa petani untuk bekerja sama. Tetapi sebetulnya tidak, Perusda membantu masyarakat sepenuhnya," jelas dia.

Di samping itu Kabupaten Barito Utara merupakan daerah pemasok terbesar jagung di Kalteng dan Kalsel untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak pabrik PT Comfeed di Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut selama tahun 2016.

"Kabupaten Barito Utara berada di urutan pertama dari seluruh kabupaten di Kalteng dan Kalsel penghasil jagung yang disuplai untuk pabrik pengolahan pakan ternak yang ada di Kalsel," ujarnya.