Legislator Seruyan Dukung Pengembangan Tanaman Jengkol

id DPRD Seruyan, Muryadi, Pengembangan Tanaman Jengkol

Legislator Seruyan Dukung Pengembangan Tanaman Jengkol

DPRD Kabupaten Seruyan. (bhayangkarautama.com)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Muryadi mendukung pengembangan tanaman jengkol yang dilakukan pemerintah setempat untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di sektor perkebunan.

"Kami mendukung upaya peningkatan ekonomi masyarakat di sejumlah kecamatan melalui pengembangan tanaman jengkol," kata Anggota DPRD Seruyan Muryadi di Kuala Pembuang, Selasa.

Politisi Nasdem ini menilai, langkah Pemkab Seruyan untuk mengembangkan tanaman jengkol sangat bagus mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di tengah tidak stabilnya harga sejumlah komoditas seperti rotan dan karet yang selama ini menjadi salah satu penghasilan utama masyarakat di sejumlah kecamatan.

"Harga jual karet sering tidak stabil, begitu pula dengan harga jual rotan, sehingga masyarakat perlu ada alternatif lain sebagai sumber penghasilan," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Sugian Noor mengatakan, untuk 2017, Pemkab Seruyan mulai pengembangan tanaman jengkol di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.

"Pengembangan tanaman jengkol yang tersebar di tiga kecamatan dilakukan di lahan seluas 1.500 hektare dan melibatkan 300 kepala keluarga lebih dengan anggaran yang bersumber dari APBD Perubahan sebesar Rp800 juta," katanya.

Menurutnya, seluruh wilayah Seruyan sebenarnya sangat potensial untuk pengembangan tamanan jengkol. Namun, masyarakat yang sejak awal sudah fokus mengembangkan jengkol hanya berada di empat kecamatan, yakni Kecamatan Batu Ampar, Seruyan Tengah, Seruyan Hulu dan Suling Tambun.

Masyarakat di empat kecamatan telah lama mengembangkan tanaman jengkol karena nilai ekonomis yang cukup bagus. Bahkan sebagian besar masyarakat sudah ada yang panen dan memasarkannya hingga ke Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalbar.

"Karena itu kami berharap, dengan adanya program ini dapat terus mendorong peningkatan pengembangan tanaman jengkol yang sebelumnya memang sudah ada di masyarakat," katanya.