Bupati Bartim Panen Padi Hazton, Per Hektar Hasilkan 9,5 Ton

id padi hazton, bupati bartim, teknologi hazton

Bupati Bartim Panen Padi Hazton, Per Hektar Hasilkan 9,5 Ton

Bupati Bartim Ampera AY Mebas didampingi Wabup Suriansyah, Kadis Pertanian Riza Rahmadi, dan para pejabat setempat melakukan panen raya padi teknologi hazton di lahan kelompok tani Semangat Terbuka Dusun Moloh, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barit

Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas mengikuti syukuran panen raya di lahan cetak sawah 2016 pada lahan Poktan Semangat Terbuka di Dusun Moloh, Kelurahan Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Selasa.

Ampera mengatakan, kondisi masyarakat di Bartim pada umumnya memiliki tiga ragam usaha kerja yakni berkebun karet, petani sawah dan perikanan.

"Saya mengharapkan, masyarakat bisa memanfaatkan perkembangan teknologi terbaru untuk usaha seperti perkebunan, pertanian dan perikanan. Saat ini, kita berada di lahan pertanian, dengan memanfaatkan program cetak sawah dan teknologi hazton, kita harap bisa menciptakan surplus beras dan ketahanan pangan," ungkapnya. 

Ketahanan pangan yang diciptakan bisa terus dikembangkan dengan pengelolaan gabah dari masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau Koperasi Desa dan bisa memproduksi dengan pabrik sendiri. 

Agar tidak ada lagi stigma, bahwa gabah keluar dari Bartim dan kembali jadi beras dan dibeli masyarakat Bartim lagi. 

"Seperti disampaikan tadi, jika penggunaan sistem biasa akan menghasilkan 7,5 ton per hektar sementara teknologi hazton bisa mencapai 9,5 ton per hektar. Ini menguntungkan. Maka dari itu maanfaatkan teknologi ini untuk berkembang," ungkapnya.

Terlebih bisa panen dua kali setahun, maka Bartim akan surplus beras. Dan sebagai salah satu kabupaten penyandang pangan di Kalteng atau secara nasional.

Tetapi, lanjut Ampera, semua hasil panen perlu dipasarkan juga agar bisa dijadikan mata pencaharian untuk peningkatan ekonomi kerakyatan.

Kadis Pertanian Riza Rahmadi menyampaikan, seluruh hasil cetak sawah tahun 2016 dengan ditanami padi teknologi hazton seluas 500 hektar dengan hasil per hektar rata-rata 9,5 ton. 

"Selisihnya sebanyak 2 ton dari hasil teknologi biasa. Selisih hasil ini cukup besar. Dari informasi yang didapatkan, di Kapuas bisa panen dengan realisasi 9,8 ton," katanya. 

Kedepan, kata Riza menegaskan, Distan mengintruksikan penyuluh untuk mengawal petani bisa memaksimalkan hasil padi berteknologi hazton.