Honorer PUPR Kotim Dipecat Karena Sabu

id Dinas PUPR Kotim, narkoba, honorer dipecat karena sabu, Honorer PUPUR Kotim Dipecat Karena Sabu, sabu

Honorer PUPR Kotim Dipecat Karena Sabu

Ilustrasi - Paket Sabu-sabu. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Kami tidak mencari popularitas. Ini kami lakukan secara konsisten setiap tahun karena kami tidak ingin ada pegawai kami yang menggunakan narkoba. Narkoba berdampak pada turunnya kinerja seseorang,"
Sampit (Antara Kalteng) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memberhentikan seorang pegawai honorer karena terbukti menggunakan narkoba.

"Tindakan diberikan apabila mabuk, madat, atau memakai narkoba, tindak asusila serta judi. Jadi kami kenakan sanksi administrasi dan sudah diputus kontraknya. Secara hukum, pihak kepolisian yang memprosesnya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Timur, H Machmoer di Sampit, Rabu.

Senin (9/10) lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bekerjasama dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Kotawaringin Timur, melaksanakan pemeriksaan urine terhadap 195 pegawai setempat. Beberapa pegawai yang tidak hadir, kemudian mengikuti pemeriksaan susulan di kantor Polres.

Hasil pemeriksaan, terdapat dua sampel urine yang positif mengandung zat seperti yang terkandung dalam narkoba. Namun setelah ditelusuri dan dipanggil, satu orang di antaranya dapat menunjukkan bukti bahwa dia mengkonsumsi salah satu obat keras yang memang atas resep dokter.

Sementara itu satu orang lainnya tidak bisa berdalih atas urine miliknya yang dinyatakan positif mengandung zat seperti yang terkandung dalam narkoba. Atas dasar itulah akhirnya diambil tindakan tegas terhadap pegawai honorer yang diduga menggunakan sabu-sabu tersebut.

Machmoer mengaku sudah melaporkan masalah itu kepada bupati. Dia tidak akan menutup-nutupi agar kejadian itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Pihaknya akan konsisten membantu pemberantasan narkoba, khususnya di internal instansi mereka sendiri. Bahkan pemeriksaan urine rencananya kembali dilakukan pada waktu yang dirahasiakan.

"Kami tidak mencari popularitas. Ini kami lakukan secara konsisten setiap tahun karena kami tidak ingin ada pegawai kami yang menggunakan narkoba. Narkoba berdampak pada turunnya kinerja seseorang," kata Machmoer.

Machmoer selalu mengingatkan seluruh pegawainya untuk tidak menggunakan narkoba atau terlibat bisnis narkoba. Selain karier akan hancur, nasib keluarga juga akan menjadi korban.Â