Legislator Ini Minta Pemkab Atasi Kekurangan Dokter di Seruyan

id DPRD Seruyan, M Erwin Toha, Kekurangan Dokter

Legislator Ini Minta Pemkab Atasi Kekurangan Dokter di Seruyan

DPRD Kabupaten Seruyan. (bhayangkarautama.com)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, M Erwin Toha meminta pemerintah setempat mengatasi kekurangan dokter yang masih terjadi di sejumlah pusat kesehatan masyarakat di kabupaten tersebut

"Kita minta Pemkab Seruyan mengatasi kekurangan tenaga dokter yang saat ini masih terjadi di sejumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)," katanya di Kuala Pembuang, Sabtu.

Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, keberadaan tenaga dokter di Puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan sangat penting agar pelayanan dasar kesehatan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

Saat ini, karena kondisi geografis atau jarak yang jauh, maka tidak semua masyarakat di "Bumi Gawi Hatantiring", khusus masyarakat yang berada di pelosok dapat mengakses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

"Dengan hadirnya dokter di Puskesmas maka pelayanan kesehatan tentunya akan lebih mudah diakses oleh masyarakat yang berada di desa atau kecamatan yang lokasinya jauh dari rumah sakit. Karena itu, kita mendorong agar Pemkab dapat mencari solusi untuk mengatasi kekurangan dokter," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Seruyan Mahdiniansyah menyebutkan, dari 12 Puskesmas yang tersebar di sepuluh kecamatan, enam di antaranya masih belum memiliki tenaga dokter.

Enam Puskesmas yang belum ada dokternya yaitu, Puskesmas Tumbang Langkai Kecamatan Suling Tambun, Puskesmas Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu, Puskesmas Rantau Pulut II Kecamatan Seruyan Tengah, dan Puskesmas Asam Baru Kecamatan Danau Seluluk.

Kemudian dua Puskesmas di Kecamatan Danau Sembuluh, yakni Puskesmas Danau Sembuluh dan Puskesmas Telaga Pulang.

Ia menjelaskan, sulitnya memenuhi tenaga dokter di Seruyan salah satunya karena standar penggajian oleh pemerintah daerah yang dianggap masih kecil, serta minimnya tambahan penghasilan dokter jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalteng.

"Jadi ke depan memang perlu ada kebijakan-kebijakan khusus agar tenaga kesehatan atau dokter menjadi tertarik untuk mengabdi ke Seruyan," katanya.