Sampit (Antara Kalteng) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berharap daerah mereka menjadi sentra industri hilir rotan agar sektor ini kembali bangkit dan mampu membawa kesejahteraan bagi petani serta perajin rotan setempat.
"Melihat potensi yang ada, kami sangat berharap agar pemerintah hadir dan menggunakan sumber daya yang ada untuk menjadikan Sampit sebagai sentra industri hilir rotan," harap anggota DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu di Sampit, Sabtu.
Anggota dewan dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang dan Seranau ini konsisten memperjuangkan nasib petani dan pelaku usaha sektor rotan. Dia tahu betul, sejak diberlakukannya larangan ekspor rotan mentah pada akhir 2011 lalu, sektor rotan menjadi terpuruk hingga saat ini tanpa ada solusi nyata dari pemerintah.
Menurut Dadang, menghidupkan industri hilir, yakni memaksimalkan pengolahan rotan menjadi barang jadi, merupakan solusi yang bisa ditempuh. Dengan begitu, Kotawaringin Timur bisa menghasilkan produk rotan berkualitas untuk dipasarkan secara luas.
Perlu dukungan serius pemerintah untuk menghadirkan industri hilir. Di antaranya mengupayakan pembangunan industri kerajinan rotan dengan cara mengundang investor maupun diupayakan sendiri melaui Badan Usaha Milik Daerah.
Kualitas rotan Kotawaringin Timur sudah diakui, bahkan ada yang menyebutnya merupakan yang terbaik di dunia. Kemampuan perajin rotan setempat juga sudah bagus meski harus terus dibina dan ditingkatkan.
"Kalau industri hilir dibangun, akan membawa dampak positif yang sangat luar biasa bagi masyarakat. Banyak tenaga kerja akan terserap serta hasil yang didapat petani dan perajin rotan pun akan semakin meningkat. Permintaan produk rotan juga cukup tinggi," jelas Dadang.
Politikus muda Partai Amanat Nasional mengaku bangga dengan komitmen sejumlah sekolah yang memberikan berbagai keterampilan kepada siswanya sehingga bisa menjadi modal kerja. Seperti yang dilakukan SMA PGRI Terantang yang memberi pelatihan keterampilan membuat berbagai produk kerajinan berbahan rotan.
Langkah itu dinilai sangat tepat. Selain untuk melestarikan keterampilan mengolah rotan, kemampuan itu sangat bermanfaat bagi siswa. Bahkan dengan bekal keterampilan itu, mereka bisa merintis usaha kerajinan rotan.
Dadang juga meminta pemerintah melakukan upaya nyata membantu petani dan perajin rotan. Misalnya dengan membuat kebijakan mewajibkan penggunaan mebeler berbahan rotan untuk perkantoran pemerintah dan swasta sehingga produk rotan lokal bisa diserap pasar dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang bekerja di sektor rotan.
Berita Terkait
Bupati Kotim ingatkan 838 PPPK baru tidak ajukan pindah tugas
Kamis, 28 Maret 2024 19:17 Wib
THR ASN dan tenaga kontrak Kotim dibayar 2 April
Kamis, 28 Maret 2024 18:51 Wib
BBPOM uji 40 sampel takjil di Sampit, berikut penjelasan hasilnya
Kamis, 28 Maret 2024 6:05 Wib
Kapolda Kalteng Safari Ramadhan perkuat toleransi umat beragama
Kamis, 28 Maret 2024 5:39 Wib
BBPOM: Kesadaran pelaku usaha di Sampit terhadap keamanan produk meningkat
Rabu, 27 Maret 2024 15:00 Wib
DPRD Kotim berharap penyelesaian jalan tembus Pulau Hanaut terwujud
Rabu, 27 Maret 2024 14:03 Wib
Pemkab Kotim terus upayakan jalan alternatif menuju Pelabuhan Bagendang
Rabu, 27 Maret 2024 7:14 Wib
Pembangunan pusat rehabilitasi narkoba dibahas dalam RKPD Kotim 2025
Rabu, 27 Maret 2024 6:46 Wib